Manokwari (ANTARA) - Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari, Provinsi Papua Barat menyatakan kehadiran pesawat khusus kargo dapat meningkatkan peluang ekspor dari daerah tersebut.
Plh Kepala UPBU Herman Handoyo di Manokwari, Minggu, mengatakan pesawat khusus kargo telah resmi beroperasi di Bandara Rendani sejak Jumat (3/5) sehingga dapat memberi kepastian para pengusaha dalam pengiriman barang.
"Pesawat Kargo Citilink telah beroperasi dan memiliki rute langsung dari Manokwari ke Jakarta. Ini menjadi peluang besar bagi pengusaha untuk meningkatkan peluang ekspor karena pengirimannya lebih cepat tiba di Jakarta," katanya.
Ia mengatakan, Manokwari dan kabupaten tetangga di Provinsi Papua Barat memiliki potensi produk laut seperti kepiting, udang, ikan serta potensi pertanian dan peternakan.
Selama ini pengusaha di Manokwari atau Papua Barat lebih mengutamakan pengiriman menggunakan transportasi laut yang membutuhkan waktu lama.
Dengan adanya penerbangan khusus kargo, maka pengusaha bisa mengirim barang dengan kapasitas cukup besar dan sampai lebih cepat sehingga harus dimanfaatkan pemerintah untuk pengembangan ekspor hasil bumi unggulan di Papua Barat.
Keberadaan kargo udara memberikan jaminan pengiriman lebih cepat dan terjadwal sehingga berdampak pada keberlangsungan ekspor para pengusaha.
"Saya yakin kalau pengusaha mendapatkan kepastian penerbangan mereka juga akan meningkatkan produktivitas ekspor. Apalagi dengan rute langsung ke Jakarta, Citilink akan mudah terhubung dengan Garuda Indonesia untuk pengiriman luar negeri," jelasnya.
VP Cargo Citilink Indonesia Fajar Adhitia mengatakan, pesawat khusus kargo tersebut memiliki kapasitas hingga 14 ton sekali terbang. Dengan kapasitas yang cukup besar tersebut bisa membantu pengusaha dari Papua Barat mengirim barang ke Jakarta.
“Manokwari dan Papua Barat memiliki banyak kekayaan alam khususnya hasil laut yang memiliki potensi yang dapat diangkut. Potensi itu bisa menjadi komoditi ekspor sehingga tugas kami juga membantu pemerataan ekonomi di Papua Barat,” ujarnya.