Manokwari (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI siap membangun infrastruktur terminal Bandara Rendani, Manokwari jika pembebasan lahan selesai dilakukan Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Rendani Herman Sujito di Manokwari, Jumat, mengatakan menjadi perhatian utama Kemenhub karena sudah menjadi program strategis nasional (PSN).
“Sudah menjadi kesepakatan bahwa penyiapan lahan oleh pemerintah daerah. Jika lahan sudah siap, maka Kemenhub yang membiayai pembangunan infrastruktur terminal Bandara yang baru,” katanya.
Menurut dia, Pemkab Manokwari telah menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan lahan untuk terminal Bandara.
Terbukti akhir tahun 2024 Pemkab Manokwari telah melakukan pembayaran santunan pada warga terdampak alihtrase atau perubahan jalur jalan menuju Bandara.
Menurut dia, lahan yang perlu disiapkan Pemkab Manokwari tidak hanya lokasi titik pembangunan terminal tapi juga lahan yang akan digunakan untuk alihtrase jalan menuju bandara.
“Seluruh upaya Pemkab Manokwari terus kita laporkan ke Kemenhub karena ada beberapa perumahan warga yang perlu kita relokasi. Jika lahan bisa siap tahun ini, maka Kemenhub juga bisa segera melakukan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Ia mengatakan, terminal baru Bandara Rendani membutuhkan lahan seluas 12.800 meter persegi dengan luas bangunan bangunan 100 x 60 meter ditambah area parkir yang luasnya mencapai hampir empat hektar.
Namun tantangannya, lokasi terminal bandara Rendani baru berada pada jalan menuju terminal bandara lama sehingga dalam tahapan pembangunan harus lebih cermat.
Dengan desain tersebut maka alihtrase harus dilakukan lebih lebih dulu sehingga Pemkab Manokwari perlu mengutamakan penyediaan lahan alihtrase.
“Karena ketika pembangunan dimulai, aktivitas terminal lama tetap berjalan, tidak bisa ditutup, sehingga perlu penyediaan akses jalan baru dengan alihtrase karena jalan lama sudah dibongkar,” jelasnya.