Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Bank Indonesia sedang mengkaji peluang serta proses ekspor komoditas olahan buah pala produksi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

"Salah satu priotas Bank Indonesia adalah mengurangi defisit transaksi berjalan. Langkah yang kami ambil yakni mendorong peningkatan ekspor dan industri pariwisata, hal ini bertujuan untuk meningkatkan sebesar-sebesarnya devisa bagi Indonesia," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Donny Heatubun di Manokwari, Kamis.

Menurutnya, Papua Barat, memiliki dua potensi tersebut. Komoditas unggulan di daerah ini cukup melimpah dan memiliki potensi pariwisata yang memiliki peluang besar untuk menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Di Fakfak, kata Donny, BI sedang melaksanakan program pendampingan UMKM produsen buah pala. Selain peningkatan produksi, intervensi yang diberikan BI berupaya agar produk tersebut memperoleh sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Pala di Fakfak bukan potensi lagi, bahkan sentra pala Fakfak itu terbesar keempat di Indonesia setelah Maluku, Maluku Utara, Aceh dan keempatnya adalah Papua Barat yang berada di Kabupaten Fakfak," sebut Donny.

Ia mengungkapkan, selama ini biji pala sudah diekspor namun tidak dilakukan langsung melalui Fakfak, melainkan melalui Surabaya dan Makassar. Pendampingan BI terfokus pada olahan buah pala dan diharapkan ekspor bisa dilakukan langsung melalui Fakfak.

Donny berpandangan, pangsa pasar buah pala cukup terbuka lebar di luar negeri, terutama di wilayah Eropa. Melalui jaringan Bank Indonesia, pihaknya ingin mempertemukan pembeli luar negeri dengan pedagang di Fakfak.

"Sehingga bisa bersaing dari sisi harga, disisi lain manfaat yang didapat UMKM kita juga lebih besar dibanding harus melalui beberapa rantai perdagangan," ujarnya lagi.

Pendampingan yang dilakukan BI di Fakfak sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. BI mendorong UMKM dapat memproduksi berbagai jenis olahan, dari sirup hingga manisan pala.

Buah pala di daerah tersebut terdapat beberapa jenis dari kualitas sedang hingga tinggi. Masyarakat setempat pun sudah bertahun-tahun dan sangat familier dengan aktifitas mengolah buah pala.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018