Oleh Toyiban Manokwari, 9/1(Antara)-Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua. Barat. mengembangkan teknologi pertanian rumah kaca untuk mensiasati krisis cabai pada musim penghujan.
     
Ditemui di Manokwari, Senin, Kepala Unit Akses Keuangan dan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) Kantor Perwakilan BI Papua Barat Yacob Leunufna  mengutarakan, rumah kaca yang dibangun Distrik Prafi tersebut sudah jadi.
    
"BI sudah memberi bantuan berupa saran produksi atau demplot termasuk bibit cabai yang nanti akan dikembangkan. Sekarang tinggal kelompok petani yang akan menggarap lahan tersebut," kata dia.
     
Pihaknya berharap, petani segera melakukan pembibitan, sehingga dalam waktu dekat tanaman cabai dilokasi tersebut sudah berproduksi. BI akan terus melakukan monitor agar program ini berjalan lancar.
     
Dia mengutarakan, harga cabai terutama rawit di beberapa daerah Papua dan luar Papua saat ini sedang melonjak. Kondisi ini selalu terjadi saat musim hujan.
     
"Banyak petan gagal panen karena begitu tanaman berbunga, gugur setelah diguyur hujan. Teknologi rumah kaca ini semoga bisa jadi solusi," ujarnya lagi.
     
Yacob berharap, kedepan teknologi ini direplikasi para petani lain baik di Manokwari maupun daerah lain di Papua Barat.  Bahan baku pengembangan teknologi ini tidak terlalu mahal dan mudah dicari disetiap daerah.  
     
"Kita cuma butuh kayu, batu untuk bangun pondasi, plastik dan beberapa material lain yang tidak sulit dicari. Kami sengaja mencari bahan yang gampang dan murah agar bisa tiru para petani terutama di wilayah Prafi, Masni, Warmare. dan Sidey," ujarnya lagi.
     
Dia menambahkan, dilokasi tersebut pihaknya mengembangkan teknologi pertanian hydroponic. Pola ini dilakukan dengan memanfaatkan pipa peralon dan air sebagai media tanam.
     
Pola ini, lanjut Yacob, dilakukan untuk tanaman holtikultura atau sayuran seperti cesin atau sawi hijau dan daun bawang.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017