Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. Pertamina bagi  wilayah tempat perusahaan beroperasi tidak hanya pemberdayaan masyarakat pada bidang ekonomi, pendidikan dan UMKM tetapi juga pelestarian alam diutamakan.

Program CSR Pertamina dalam rangka menjaga keseimbangan alam begitu nampak di wilayah Sorong Papua Barat Barat. Hal dibuktikan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim Sorong yang mengutamakan pelestarian lingkungan dan alam sekitar dalam program CSR.

Berkolaborasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim berinisiatif membangun sebuah Klinik Karantina di area Taman Wisata Alam di Sorong guna penanganan dan merawat satwa yang terlalu.

Klinik Karantina di Taman Wisata Alam atau TWA Sorong tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong pada 25 September 2021.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Alue Dohong memberikan apresiasi serta menilai bahwa program PT KPI Unit Kasim bersinergi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat membangun Klinik Karantina tersebut cukup strategis di tengah kondisi satwa yang mulai terancam. 

Ia berharap bahwa Taman Wisata Alam Sorong bisa menjadi tempat eduwisata alam bagi para pelajar khususnya di kota dan kabupaten Sorong.

“Saya resmi membuka Klinik Karantina ini sebagai dukungan upaya konservasi yang dilakukan PT KPI Unit Kasim bersama BBKSDA Papua Barat," ujarnya.

Unit Manager Comunication Relation dan CSR PT KPI Unit Kasim, Dodi Yapsenang yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa fasilitas Klinik Karantina yang dibangun antara lain ruang karantina, ruang pemulihan, ruang dokter, dan kandang transit satwa.

Menurutnya, pembangunan Klinik Karantina tersebut merupakan bukti kepedulian KPI Unit Kasim dalam upaya menjaga dan melestarikan satwa di area Taman Wisata Alam Sorong.

Pembangunan ini, lanjut dia, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13, yakni mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya serta tujuan ke-15 yaitu melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan.

Serta mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan), dan menghambat serta membalikkan degradasi tanah dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rencana pelaksanaan program tahunan dari perjanjian kerjasama dengan BBKSDA Provinsi Papua Barat yang diinisiasi sejak tahun 2018 yang lalu. Semoga kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi sumber daya alam khususnya di Provinsi Papua Barat

 “TWA Sorong dengan luas 900 hektar ini menjadi paru-paru Kota Sorong, memiliki ragam flora dan fauna serta suasana masih alami dengan udara yang segar, harus dijaga sebaik-baiknya,” tambah Dodi.

Menyelamatkan Populasi Rusa dan Kasuari

Tidak hanya membangun Klinik Karantina di Taman Wisata Alam Sorong, PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim juga meningkatkan populasi satwa liar rusa dan kasuari di kawasan hutan tempat operasi perusahaan dengan metode penangkaran barulah dilepaskan ke alam liar.

Upaya perlindungan rusa timor atau Cervus timorensis dan Kasuari Gelambir oleh PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim Sorong ditinjau langsung Vice President (VP) CSR dan SMEPP Pertamina, Arya Dwi Paramita pada 26 September 2021.

Vice President (VP) CSR dan SMEPP Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan bahwa perlindungan rusa dan kasuari tersebut merupakan program Pertamina yang fokus pada bidang sosial dan lingkungan.
Vice President (VP) CSR dan SMEPP Pertamina, Arya Dwi Paramita bersama tim saat meninjau tempat pemeliharaan rusa dan kasuari di area kerja PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim. (Antara/ Ernes Broning Kakisina)
Dia mengatakan bahwa upaya konservasi rusa dan kasuari ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam hal ini Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim guna mewujudkan pelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan.

"Sebagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 15 yakni kehidupan di permukaan yang diwujudkan dengan konservasi satwa yang dilakukan Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat," ujarnya.

Menurutnya, program tersebut sudah berjalan sejak tahun 2016. Awalnya rusa yang dilindungi hanya dua ekor sekarang sudah berkembang menjadi 14 ekor.

"Sedangkan Kasuari Gelambir ada dua ekor dan dalam waktu dekat bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat akan dilepaskan ke alam liar," katanya.

Dikatakan bahwa program konservasi ini tidak hanya dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim tetapi juga di daerah operasi lain di Indonesia.

Program ini, tambah dia, guna memperlihatkan bahwa Pertamina sebagai perusahaan energi fokus pada pelestarian alam di wilayah tempatnya beroperasi.

Penanaman pohon mangrove dan jati Papua 

PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim Sorong juga fokus penanaman pohon mangrove dan jati Papua di wilayah operasi perusahaan yang melibatkan masyarakat dan mitra kerja.

Unit Manager Comunication Relatif dan CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Kasim, Dodi Yapsenang mengatakan bahwa penanaman pohon mangrove dan jati Papua di wilayah operasi perusahaan Pulau Salawati sebagai upaya pelestarian lingkungan dan pencegahan abrasi.

Dia mengatakan, penanaman terakhir dilakukan pada 18 Agustus 2021 dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 tahun.

Aktivitas konservasi wilayah kerja tersebut berhasil menanam 760 bibit pohon mangrove dan pohon jati Papua dengan melibatkan masyarakat dan mitra kerja dengan jumlah peserta 76 sesuai usia kemerdekaan Indonesia.

Menurutnya, kegiatan penanaman pohon mangrove dan jati dilakukan dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona.

Dikatakan bahwa jumlah bibit pohon mangrove yang ditanam sepanjang pesisir Kampung Klayas sebanyak 400 pohon sedangkan bibit jati Papua sebanyak 360 pohon dengan total 760.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi dari komitmen RU VII untuk berpartisipasi dalam penyelamatan ekosistem pesisir di wilayah operasi.

Selain itu, tambah Dodi, kegiatan ini merupakan aktifitas rutin RU VII Kasim yang dilakukan setiap tahun dalam melakukan penanaman mangrove di sekitar wilayah operasi untuk penghijauan.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021