Manokwari (ANTARA) - Pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat yang ingin membuka kembali sektor pariwisata diminta mengutamakan penerapan protokol kesehatan bagi setiap pengunjung.
Juru bicara pemerintah Provinsi Papua Barat, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Rabu, mengutarakan bahwa saat ini masih ada penambahan kasus di daerah tersebut. Secara akumulatif jumlah kasus positif di Papua Barat saat ini sebanyak 239 orang.
"Dari jumlah itu 153 sembuh dan empat meninggal dunia. Berarti masih ada 82 pasien positif yang saat ini dirawat. Selain itu di Papua Barat masih ada 1.045 OTG (orang tanpa gejala) yang kita pantau," ucap Arnold.
Ia menyebutkan sektor pariwisata berhubungan erat dengan transportasi penerbangan udara. Saat ini relaksasi layanan penerbangan sudah dilakukan di Manokwari dan Kota Sorong sebagai pintu masuk Papua Barat dari jalur udara.
Menurutnya, pembukaan transportasi udara akan berdampak pada kunjungan pariwisata. Untuk itu protokol kesehatan harus benar-benar sudah siap untuk menekan potensi penularan COVID-19 di lokasi pariwisata.
Ia pun berharap instansi terkait, baik di kabupaten/kota maupun provinsi berkoordinasi dengan gugus tugas COVID-19 di wilayah masing-masing.
"Protokol kesehatan merupakan kunci untuk semua aktivitas pada normal baru, termasuk di sektor pariwisata. Untuk itu, hal ini harus benar-benar menjadi perhatian," ujarnya lagi.
Arnold menjelaskan Papua Barat saat ini masih berada pada masa tanggap darurat COVID-19 hingga 14 Juli 2020. Normal baru akan dilakukan sesuai hasil kajian epidemiologi serta kesiapan daerah dari sisi fasilitas kesehatan serta komitmen masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Awal bulan depan gugus tugas provinsi akan kembali melakukan pertemuan. Kita akan mengevaluasi program setiap divisi. Kami pun akan melaporkan perkembangan epidemiologi sekaligus menghitung kesiapan setiap daerah terkait normal baru," ujarnya lagi.
Dia menambahkan di Papua Barat terdapat tiga daerah berada zona kuning dan satu zona hijau. Saat ini pun sudah ada tiga kabupaten yang 100 persen pasien positifnya di daerah-daerah tersebut sembuh.
"Dalam pertemuan nanti, tujuh daerah itu akan kita evaluasi juga dari sisi penanganan COVID-19, kesiapan Faskes hingga kesiapan masyarakat menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.*