Manokwari (ANTARA) - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menunjuk Juru Bicara Penanganan COVID-19 Arnoldus Tiniap sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Papua Barat.
Acara pelantikan dilaksanakan di Kantor Gubernur Papua Barat di Manokwari, pada Senin (22/6). Selain Direktur RSU Papua Barat, Gubernur juga melantik sejumlah pejabat di Dinas Kesehatan.
Pada kesempatan itu Dominggus mengatakan bahwa saat ini RSU Papua Barat yang berada di belakang kompleks perumahan Irmanjaya Manokwari itu masih bertipe C. Ke depan akan didorong agar naik menjadi tipe A dengan fasilitas dan pelayanan yang lebih lengkap.
"Kita berjalan dengan apa yang ada dulu, sambil melengkapi kekurangan termasuk melanjutkan pembangunan secara bertahap. Dengan Tipe C kita sudah bisa melakukan pelayanan," ucap Dominggus.
Selain fasilitas kesehatan, jenis pelayanan rumah sakit tersebut akan terus ditingkatkan.Tenaga kesehatan dari dokter umum, dokter spesialis hingga perawat secara bertahap akan ditambah.
"Nanti kalau sudah naik menjadi tipe A, jenis pelayananya pun sudah pasti akan meningkat. Bertahap, saat ini sudah ada fasilitas yang kita lengkapi di antaranya alat PCR (polymerase chain reaction) untuk pemeriksaan sampel untuk tes COVID-19," ucapnya.
Arnoldus Tiniap pada kesempatan terpisah mengutarakan, untuk mendukung pengoperasian rumah sakit tipe C harus didukung dengan ketersediaan dokter spesialis penyakit dalam, dokter anak, dokter bedah serta dokter kebidanan. Selain itu perlu didukung dengan spesialis penunjang meliputi ahli radiologi, anastesi, patologi klinik serta ahli mikrobiologi.
"Paling tidak ada dua baik pada spesialis dasar maupun spesialis penunjang. Untuk saat ini kita baru punya dua yakni spesialis anak dan spesialis kebidanan. Kita masih butuh ahli bedah sama penyakit dalam juga ahli anastesi, kita perlu sekali," ujarnya.
Sejak awal ditemukan kasus positif COVID-19 di Manokwari, rumah sakit ini pun dioperasikan. Hingga saat ini seluruh pasien Positif di Manokwari dirawat di rumah sakit tersebut.
Dari 11 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit ini, tujuh di antaranya sembuh dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, termasuk seorang warga Kabupaten Nabire, Papua yang masuk dalam klaster Gowa.