Manokwari (ANTARA) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Provinsi Papua Barat mengusulkan pemerintah daerah merealisasikan penambahan dua stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Kabupaten Manokwari.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Hiswana Migas Papua Barat Ferry Auparay di Manokwari, Rabu, mengatakan penambahan SPBN memudahkan nelayan memperoleh bahan bakar minyak (BBM) dengan harga yang lebih terjangkau.
"Sekaligus mengurai masalah antrean di SPBU yang hampir 70 persen disebabkan oleh kebutuhan konsumsi nelayan," ujar Ferry.
Baca Juga: Papua Barat koordinasi dengan Pertamina tambah 2 SPBN di Manokwari
Menurut dia, keterbatasan akses BBM menyebabkan nelayan di Kabupaten Manokwari terpaksa membeli Pertalite dari pengecer dengan kisaran harga Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per liter untuk mendukung operasional penangkapan ikan.
Kondisi tersebut tidak hanya menghambat kelancaran operasional penangkapan ikan oleh para nelayan, melainkan berdampak terhadap penurunan tingkat produktivitas dan lonjakan harga jual ikan segar di wilayah Manokwari.
"Masyarakat nelayan kita sudah susah, tidak dapat pelayanan, dan akhirnya bergantung pada penjual BBM eceran," ujar Ferry.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua Barat Jefry Auparay menyebut pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pertamina dan pemerintah kabupaten setempat terkait rencana penambahan SPBN.
Penambahan dua SPBN di Manokwari sudah disetujui oleh PT Pertamina, namun pemerintah daerah terlebih dahulu harus menyediakan lahan sebagai syarat penerbitan izin pembangunan infrastruktur SPBN.
"Prinsipnya, pemerintah daerah buka peluang bagi pelaku usaha yang mau berinvestasi dalam pembangunan SPBN," katanya.
Hiswana Migas usul penambahan dua SPBN di Manokwari
Rabu, 12 Maret 2025 15:06 WIB

Ketua DPC Hiswana Migas Provinsi Papua Barat Ferry Auparay. ANTARA/Fransiskus Salu Weking