Sorong (ANTARA) - Kepala Sekolah SMP YPPK Don Bosco Kota Sorong, Suster Elvarina CIJ menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu Astacita Presiden Prabowo Subianto sangat strategis karena mendukung proses belajar anak di sekolah.
Menurut dia, adanya program strategis ini tentunya untuk memperbaiki gizi peserta didik agar bisa tumbuh sesuai dengan harapan.
"Anak ke sekolah tidak lagi perut kosong karena sudah dijawab oleh program MBG sehingga bisa menambah semangat belajar anak didik di sekolah," katanya di Sorong, Selasa.
Kendatipun memang saat ini SMP YPPK Don Bosco yang bernaung di bawah Yayasan Katolik itu belum menikmati implementasi Program MBG dari pemerintah, namun dia yakin Pemerintah Kota Sorong tengah berupaya untuk menyalurkan program strategis itu ke seluruh sekolah secara bertahap.
"Bantuan program MBG ke sekolah ini tentunya akan sangat berarti bagi siswa-siswa dengan latar belakang keluarga kurang mampu," katanya.
Dia menyebutkan jumlah siswa-siswi SMP YPPK Don Bosco Kota Sorong ini sebanyak 369 yang didominasi oleh anak didik yang berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga implementasi program MBG ini tentunya sangat diharapkan menyasar sekolah yang sangat membutuhkan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Papua Barat Daya, Arby William Mamangsa mengatakan implementasi Program MBG terus meningkat dari tiga Sekolah Dasar (SD) menjadi delapan SD penerima manfaat.
"Awalnya hanya tiga tetapi sudah meningkat menjadi delapan SD yang menerima MBG di Kota Sorong," ucapnya.
Berdasarkan target awal untuk implementasi program strategis itu sejak diluncurkan pada Februari 2025 adalah delapan SD dan satu SMP, karena butuh persiapan dan penyesuaian terkait dengan fasilitas pendukung sehingga realisasi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto belum memenuhi target awal.
"Satu SMP itu sudah terdata dan pelaksanaan MBG masih butuh penyesuaian," katanya.
Pemerintah Kota Sorong masih terus melakukan penyesuaian dengan berbagai persiapan baik tentang fasilitas pendukung maupun dapur sehat. Karena dapur sehat saat ini baru berjalan satu di Distrik Sorong Barat.
Sementara dapur sehat yang ada di Kampus Unamin Sorong masih butuh persiapan fasilitas pendukung program MBG.
"Saat ini masih terdapat satu dapur sehat yang melayani delapan SD itu," ucapnya.
Atas kondisi itu, katanya, sebagian besar sekolah di Kota Sorong belum seluruhnya merasakan manfaat dari program strategis itu.
Kendatipun demikian Pemerintah Kota Sorong mengambil kebijakan untuk mengatasi kendala itu dengan menganggarkan Rp10 miliar yang bersumber dari APBD.
"Kami terus bekerja dan memastikan seluruh sekolah bisa mendapatkan program MBG," ujarnya.
Dia mengakui bahwa jumlah siswa secara keseluruhan yang menjadi target implementasi program MBG di Kota Sorong sebanyak 43.407 siswa yang tersebar di 249 sekolah.
"Jika hanya dua dapur sehat yang disiapkan tentunya tidak menjawab kebutuhan implementasi program MBG karena jumlah siswa kita 43.407 di Kota Sorong," katanya.
Idealnya dapur sehat di Kota Sorong ada 12 dapur sehat untuk melayani jumlah siswa yang begitu banyak di Kota Sorong.
Kendatipun demikian, katanya, hal yang menjadi skala prioritas harus dilakukan sehingga tepat pada 13 Januari 2025 Pemerintah Kota Sorong mulai melaksanakan program strategis itu.
"Secara bertahap Pemerintah Kota Sorong akan terus melakukan terobosan supaya program ini bisa berjalan maksimal," katanya.*
SMP Don Bosco: Program MBG dukung proses belajar anak di sekolah
Selasa, 25 Februari 2025 15:57 WIB

Tampak siswa-siswi SMP YPPK Don Bosco Kota Sorong menyantap hidangan makanan bergizi yang disalurkan PWI Papua Barat Daya, Selasa (25/2/2025). ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu