Anggi, Pegunungan Arfak (ANTARA) - Bupati Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Yosias Saroy menyebutkan infrastruktur jalan merupakan kebutuhan mendesak di daerah tersebut agar dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
"Kami bersyukur bapak Presiden Joko Widodo sudah berkunjung ke Pegunungan Arfak. Kami sudah menunggu kehadiran beliau sejak tahun 2017 lalu," kata Bupati di Anggi, Senin.
Kehadiran Presiden, kata bupati, sekaligus menjawab kerisauan masyarakat terkait keterbatasan infrastruktur terutama jalan di daerah ini. Ia berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera merealisasikan pembangunan seperti janji presiden pada kunjungan Minggu (27/10).
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan itu menyatakan bahwa pemerintah pusat siap membangun ruas jalan Prafi-Anggi-Ransiki. Presiden menjanjikan dalam waktu dua hingga tiga tahun pembangunan jalan penghubung Kabupaten Manokwari Pegunungan Arfak dan Manokwari Sekatan itu bisa dituntaskan.
Yosias mengutarakan, pembangunan jalan di ruas tersebut selama ini dilaksanakan pemerintah Provinsi Papua Barat. Sehingga berlangsug lama karena keterbatasan anggaran.
"Kami usulkan ruas ini ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional sehingga bisa dibiayai melalui APBN. Dan itu sudah dijawab bapak Presiden, kami berharap hal ini segera direalisasikan," kata dia.
Ia mengutarakan, keterbatasan akses jalan menjadi salah satu kendala dalam mendorong kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi berjalan lambat karena dunia usaha sulit berkembang.
"Dengan kehadiran Presiden kami berharap ini bisa membuka peluang untuk kemajuan Pegunungan Arfak, dari sektor pertanian hingga pariwisata," ujarnya.
Selanjutnya, ia pun berharap pemerintah provinsi tetap mendorong pembangunan di daerah tersebut, sehingga jalan di kabupaten ini terbangun.
"Jalan penghubung ke distrik-distrik pun masih sangat buruk. Saya berharap ini nanti menjadi bagian pemerintah provinsi. Banyak spot pariwisata dan selama ini belum bisa dikelola secara baik karena akses jalan belum ada," ujarnya.