Sorong (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Permasyarakatan Papua Barat segera melakukan renovasi bangunan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sorong, Papua Barat Daya, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya pembobolan oleh narapidana.
Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Papua Barat, Hensah, di Sorong, Jumat, menjelaskan renovasi bangunan ini perlu dilakukan untuk menghadirkan bangunan yang representatif sekaligus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap narapidana yang ada di dalamnya.
"Bangunan ini akan segera kita lakukan renovasi atau relokasi supaya lebih representatif," jelasnya.
Peristiwa pelarian tujuh narapidana dari Lapas Sorong pada 1 April 2025 pukul 04.54 WIT, dengan cara membobol tembok menggunakan sendok, menjadi dasar bagi Kanwil Direktorat Jenderal Permasyarakatan Papua Barat untuk melakukan perbaikan baik dari sisi bangunan maupun sisi sumber daya manusia (SDM) lapas.
Dia menyampaikan gedung lapas yang sudah sering tergenang banjir menyebabkan tembok menjadi rapuh dan mudah dijebol hanya menggunakan sendok.
"Selain itu juga peristiwa kaburnya tujuh narapidana ini pun tentunya karena ada kelalaian dari petugas yang ada, sehingga evaluasi pun akan dilakukan," katanya.
Ketujuh napi yang kabur masing-masing berinisial AR, AO, AA, EL, YW, JJ dan TW. Saat ini seluruhnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian yang telah bekerja sama dengan Lapas Kelas II B Sorong.
Kanwil Permasyarakatan renovasi bangunan Lapas Sorong
Jumat, 4 April 2025 21:08 WIB

Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Papua Barat, Hensah. (ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu)