Manokwari (ANTARA) - Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat saat ini dalam status waspada penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Manokwari Nixon Karubaba di Manokwari, Kamis, mengatakan status waspada tersebut karena PMK kembali menyerang ternak pada beberapa daerah di Indonesia.
“Dengan status waspada ini, Pemkab Manokwari melakukan pelarangan dan pengawasan yang sangat ketat untuk lalu lintas masuknya hewan ataupun daging sapi dari luar daerah,” katanya.
Ia mengatakan, sampai saat ini Kabupaten Manokwari masih daerah hijau atau bebas PMK. Kondisi itu yang harus terus dipertahankan pemerintah.
Jika PMK sampai masuk ke Manokwari, maka akan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, mengingat hingga saat ini Kabupaten Manokwari masih bisa swasembada daging sapi.
Untuk mencegah PMK, langkah utama yang dilakukan adalah melarang serta tidak memberi izin masuknya ternak sapi di Kabupaten Manokwari mengingat populasi sapi di Manokwari masih cukup banyak.
Menurutnya, populasi sapi di Manokwari diperkirakan mencapai lebih dari 50.000 ekor namun kebanyakan tidak terdata karena banyak sapi yang dilepasliarkan di perkebunan kelapa sawit.
“Satu tahun rata-rata pemotongan sapi di Manokwari mencapai 2.000 sampai 3.000 ekor, tapi sapi tidak habis-habis, itu tandanya jumlah sapi kita cukup banyak,” ujarnya.
Dokter hewan Manokwari Esti Vivi Damayanti mengatakan, PMK kembali muncul di daerah-daerah yang sempat dinyatakan bebas PMK seperti Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Sulawesi Selatan.
Munculnya kembali PMK diperkirakan karena tingginya curah hujan di daerah tersebut beberapa hari terakhir sehingga virus lebih mudah tersebar.
Gejala sapi yang terkena PMK adalah demam tinggi hingga 39 derajat Celcius, mulut melepuh dan keluar banyak air liur serta di sela kuku terdapat luka atau terkelupas.
“Air liur itu yang menular karena membawa virus PMK. Untuk mengantisipasi hal itu, peternak harus memberi pakan yang baik serta menjaga sanitasi kandang dan lingkungan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Pemkab Manokwari lebih baik mencegah masuknya PMK dengan menutup semua akses masuknya sapi dari luar daerah karena selama tidak ada pemicu yaitu sapi yang terkena virus PMK maka sapi di Manokwari akan aman.
“Dengan tidak memasukkan sapi dari luar maka sangat meminimalisir penyebaran PMK di Manokwari,” ujarnya.
Manokwari status waspada PMK
Kamis, 9 Januari 2025 19:09 WIB
Pemkab Manokwari melakukan pelarangan dan pengawasan yang sangat ketat untuk lalu lintas masuknya hewan ataupun daging sapi dari luar daerah