Pelaksana Tugas Deputi III Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nunung Nuryartono mengatakan pembangunan gudang logistik di Tanah Papua perlu dilakukan agar ketersediaan stok pangan dapat terjaga sehingga pelaksanaan program makan bergizi gratis berjalan lancar.
“Oleh karena itu pembangunan gudang logistik menjadi syarat penting terutama pada wilayah terpencil di Tanah Papua,” katanya di Jayapura, Senin.
Menurut Nunung, keberadaan gudang logistik pastinya akan mempermudah pendistribusian makan bergizi gratis.
“Jadi kalau gudang logistik bekerja sama dengan titik-titik tersebut maka program makanan bergizi yang akan dilakukan menjadi lebih mudah apalagi sudah ada pemetaan berapa kebutuhan dan anak yang dilayani,” ujarnya.
Oleh sebab itu pembangunan gudang logistik harus disiapkan secara matang perencanaannya dengan begitu kualitas makanan tetap terjaga gizinya sehingga mutu sumber daya manusia unggul (SDM) unggul dapat terwujud.
“Konsep ini bukan hanya untuk di Papua saja namun bisa juga diterapkan di seluruh Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan dengan dimulainya program makan gizi gratis (MGB) pada awal 2025 maka pihaknya berharap dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
“Oleh sebab itu kolaborasi yang solid antara semua pihak tidak hanya akan membantu mengatasi stunting yang ada tetapi juga mencegah munculnya kasus baru, sehingga memberikan dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.
Sebelumnya, telah dilakukan dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema "Intergrasi makan bergizi gratis dengan program kementerian hingga daerah solusi tekan stunting".
Menurut Nunung, keberadaan gudang logistik pastinya akan mempermudah pendistribusian makan bergizi gratis.
“Jadi kalau gudang logistik bekerja sama dengan titik-titik tersebut maka program makanan bergizi yang akan dilakukan menjadi lebih mudah apalagi sudah ada pemetaan berapa kebutuhan dan anak yang dilayani,” ujarnya.
Oleh sebab itu pembangunan gudang logistik harus disiapkan secara matang perencanaannya dengan begitu kualitas makanan tetap terjaga gizinya sehingga mutu sumber daya manusia unggul (SDM) unggul dapat terwujud.
“Konsep ini bukan hanya untuk di Papua saja namun bisa juga diterapkan di seluruh Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan dengan dimulainya program makan gizi gratis (MGB) pada awal 2025 maka pihaknya berharap dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
“Oleh sebab itu kolaborasi yang solid antara semua pihak tidak hanya akan membantu mengatasi stunting yang ada tetapi juga mencegah munculnya kasus baru, sehingga memberikan dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.
Sebelumnya, telah dilakukan dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema "Intergrasi makan bergizi gratis dengan program kementerian hingga daerah solusi tekan stunting".