Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya, Beatriks Msiren, di Sorong, Kamis, menjelaskan pelatihan ini merupakan sebuah terobosan pemerintah untuk memberikan peluang kepada masyarakat Papua bisa berkarya di dunia usaha membatik.
"Pelatihan ini hanya ditujukan kepada anak-anak asli Papua yang sudah putus sekolah atau yang sedang mencari kerja, sehingga pelatihan ini penting dilakukan untuk menjawab kebutuhan itu," jelas dia saat membuka kegiatan pelatihan membatik di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong.
Dia menyebutkan, pelatihan ini akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan dengan metode pelatihan lima hari menerima materi dan lima hari adalah terapan ilmu melalui praktek lapangan sesuai dengan ilmu yang telah diperoleh.
"Kita memberikan pelatihan kepada 18 orang yang berasal dari enam kabupaten kota di Provinsi Papua Barat Daya," kata dia.
Tujuan dari pelatihan peningkatan kapasitas ini tidak lain adalah memberikan peluang bagi setiap peserta untuk nantinya membuka lapangan kerja sendiri dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga.
"Karena setelah pelatihan ini kami akan membekali mereka dengan fasilitas lengkap pembuatan batuk supaya mereka bisa langsung membuka usaha," kata dia.
Pada pelatihan ini, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya menggandeng instruksi yang paham soal membatik untuk melatih dan mendampingi mereka selama 10 hari ke depan.