Manokwari (ANTARA) - Industri mikro dan kecil (IMK) saat ini cukup menjadi penopang dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Papua Barat.
Kepada Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, Ahmad Ali di Manokwari, Kamis, mengungkapkan, produksi industri mikro dan kecil di daerah ini tumbuh signifikan dari tahun 2018 ke 2019. Industri furnitur menyumbang pertumbuhan produksi paling tinggi.
Jumlah produksi pada Industri Manufaktur Mikro Kecil tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 27,85 persen dari 2018. Khusus industri furniture nilai pertumbuhanya mencapai 71,26 persen. Sedangkan dari triwulan I ke triwulan II pertumbuhanya mencapai 36,58 persen,
"Secara umum pertumbuhan industri manufaktur mikro kecil di Papua Barat melampaui data pertumbuhan nasional. Papua Barat mencapai 27,85 persen sedangkan pertumbuhan nasional hanya 5,52 persen," katanya.
Berdasarkan data tersebut, menurutnya, pelaku usaha mikro kecil di Papua Barat memiliki potensi dan peluang pasar cukup besar. Mereka harus terus didorong dan dukung dengan melengkapi infrastruktur penunjang perdagangan.
Selain furniture, lanjut Ali, industri lain yang cukup berperan dalam pertumbuhan ini yakni industri pakaian jadi, minuman, makanan, serta beberapa industri lainya.
"Ini cukup menggembirakan, mudahan industri mikro kecil itu terus meningkat. Dengan demikian, ekonomi masyarakat juga mengalami pertumbuhan," ujarnya lagi.
Berbeda dengan IMK, industri besar dan sedang di provinsi tersebut tahun ini mengalami kontraksi atau penurunan sebesar 12, 04 persen. Penurunan ini didominasi oleh industri makanan yang mencapai 41, 08 persen.
"Industri kayu, barang dari kayu dan gabus pun menjadi penekan pertumbuhan mencapai 15,21 persen. Ini tidak termasuk industri furnitur," sebut Ahmad.
Industri besar dan sedang yang mengalami kenaikan, terjadi pada sektor reparasi dan pemasangan alat. Kenaikanya dari tahun 2018 ke 2019 mencapai 29,43 persen. Selain itu pada industri minuman yang naik sebesar 25,54 persen.
Meskipun mengalami penurunan dari tahun lalu, namun industri besar dan sedang di daerah tersebut terjadi peningkatan sebesar 3,21 persen dari triwulan I ke triwulan II tahun 2019.