"Jadi pada momentum hari kemerdekaan tahun ini kita rayakan di Pulau Doom," jelas dia pada apel bersama pencanangan bulan kemerdekaan dan pembagian 10 juta bendera di Sorong, Rabu.
Dia mengatakan, pemilihan Pulau Doom menjadi pusat penyelenggaraan seluruh kegiatan peringatan ke-79 hari kemerdekaan RI adalah untuk mengenang pulau yang dikenal sebagai awal adanya pemerintahan di wilayah Sorong Raya ini.
Jadi pada jaman Belanda, pulau itu dijadikan sebagai salah satu format pemerintahan dan pada jaman pemerintahan RI dikenal dengan pusat kegiatan pemerintahan atau pemerintahan setempat.
"Ini sejarah bahwa awal pemerintahan ada di wilayah kepala burung ini, itu berawal dari Pulau Doom," ujar dia.
Oleh karena itu kata dia menjadi penting jika menjadikan Pulau Doom sebagai pusat peringatan ke-79 HUT RI pada tahun ini.
Dia berharap ini akan menjadi tradisi ke kita ke depan bahwa dalam setiap kegiatan besar kita bisa memanfaatkan itu untuk mengenang kembali peristiwa sejarah yang pernah terjadi dan penting.
Di Pulau Doom, sebut dia, tidak hanya melangsungkan upacara peringatan ke-79 HUT RI tetapi momentum ini juga sekaligus dimanfaatkan untuk berbuat sesuatu untuk kepentingan masyarakat yang ada di wilayah itu.
"Oleh karena itu saya memohonkan komitmen kita sebagai anak bangsa yang ada di provinsi ini agar kita bahu-membahu, gotong royong melakukan pembangunan yang bisa dirasakan oleh masyarakat setempat," harap dia.
Dia mengatakan, setelah melewati momentum 17 Agustus 2024 ini, harus ada kegiatan-kegiatan pembangunan yang nyata di Pulau Doom supaya masyarakat bisa merasakan dampak dari kehadiran pemerintah.
"Supaya setelah tahun ini berakhir ada bekas-bekas peringatan HUT RI di wilayah Pulau Doom," ujar dia.
Di tahun berikutnya pihaknya akan terus mencari lokasi-lokasi sejarah yang nantinya ditetapkan menjadi pusat kegiatan pada momentum hari raya besar pemerintahan. Sehingga pada setiap peringatan HUT kemerdekaan itu tidak terkesan hanya seremonial belaka tetapi juga ada kesan nyata pembangunan.