Jayapura (ANTARA) - Kepala Perwakilan BI Papua Faturrahman mengatakan, kopi Papua diminati pembeli dari Eropa dan Jepang saat pelaksanaan World of Coffee di Kopenhagen, Denmark.
Faturrachman dalam keterangan tertulisnya, Rabu, mengatakan bahwa memang saat pelaksanaan event tersebut ada tiga pembeli dari Eropa dan Jepang yang berminat membeli kopi asal Papua.
"Tiga pembeli dari Eropa dan Jepang itu langsung menandatangani kesepakatan transaksi dagang (letter of intent) dengan volume potensi ekspor mencapai 9 ton atau setara Rp1,45 miliar," katanya.
Dijelaskan, kopi yang diminati adalah Coffee Beyond Borders dengan volume dua ton atau senilai Rp300 juta,
Coffee Ontosoroh dengan volume enam ton atau senilai Rp1 miliar, dan Stillehavskaffe dengan volume satu ton atau senilai Rp150 juta.
"World of Coffee yang diselenggarakan tanggal 27 hingga 28 Juni 2024 di Copenhagen, Denmark merupakan ajang pameran perdagangan kopi secara business-to-business (B2B) yang menghubungkan produsen kopi dengan distributor dan atau konsumen dari seluruh dunia," kata Faturrahman.
Ditambahkan, tema yang diusung dalam kegiatan tersebut adalah “Nature Refined, Sustainability Defined”, dan Indonesia selalu berkomitmen untuk menghadirkan kopi yang menerapkan praktik-praktik berkelanjutan.
Dalam pelaksanaan pameran tersebut Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua menggandeng highland roastery yang merupakan anggota Koperasi Produsen Emas Hijau Papua sekaligus sebagai UMKM mitra Bank Indonesia untuk menunjukkan kualitas dan keunikan kopi Papua.
Selama pelaksanaan kegiatan, kopi Papua mendapatkan respons dan feedback yang baik dalam hal cita rasa maupun proses budidayanya, karena dihasilkan dari tanaman kopi yang ditanam di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Kopi Papua merupakan salah satu altitude penanaman kopi tertinggi di Indonesia sehingga memberikan karakteristik rasa yang unik dan berbeda dibandingkan kopi dari daerah lain.
Selain itu proses budidayanya melalui pelestarian kearifan lokal dengan menggunakan prinsip sustainability (penggunaan bahan-bahan organik) dan inclusiveness (melibatkan seluruh masyarakat adat di daerah penanaman kopi) memiliki daya tarik tersendiri di mata potential buyer.
Kegiatan showcasing dan business matching kopi Papua dihadiri Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung; Duta Besar Indonesia untuk Denmark, Dewi Savitri Wahab; dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen; serta rombongan pimpinan Bank Indonesia yang bersamaan dengan penyelenggaraan Indonesia Investment Forum (IIF) 2024 “Sustainable Investment in Indonesia: The Danish Way” pada 27 Juni 2024.
Keikutsertaan kopi Papua pada ajang World of Coffee kali ini juga merupakan bagian dari Road to Festival Kopi Papua yang akan diselenggarakan pada Agustus 2024.
Sebelumnya, KPw BI Papua bersama dengan Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI) dan Rotaryana menginisiasi kegiatan Sensory Bootcamp pada tanggal 19-21 Juni 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, kompetensi, dan technical skill para pegiat kopi di Papua dalam menghasilkan dan menyajikan kopi berstandar internasional yang ini diikuti lima provinsi di Tanah Papua kecuali Papua Selatan, kata Kepala KPw BI Papua Faturrahman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala Perwakilan BI: kopi Papua diminati pembeli Eropa dan Jepang