Sebanyak 23 duta besar (dubes) asing mengikuti Indonesia Gastrodiplomacy Series di Labuan Bajo yang diselenggarakan Kemenlu bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC).
"Barangkali saja bisa mendorong untuk ekspor produk perikanan kita juga ke negara-negara tersebut," kata Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Ani Nigeriawati, di Labuan Bajo, Jumat.
Ia menjelaskan Indonesia Gastrodiplomacy Series merupakan inisiatif Kemenlu untuk mendukung kampanye nasional Indonesia Spice Up the World, agar dunia mengenal rempah-rempah dan kuliner yang dimiliki Indonesia.
"Nusa Tenggara Timur adalah salah satunya provinsi wilayah di Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa untuk spices (rempah-rempah) dan tadi juga makanan dan sebagainya ini ambil langsung dari sini semu, ikannya kemudian seafoodnya, sayurnya dan semua dari NTT dan mereka diolah sedemikian rupa dan memiliki taste yang luar biasa," katanya lagi.
Dia juga menjelaskan puluhan duta besar asing sangat menikmati makanan dan hidangan laut khas Labuan Bajo, Flores sajikan di Kuliner Kampung Ujung, dan ia juga mengharapkan para dubes dapat mempromosikan sekaligus melihat potensi produk perikanan di Labuan Bajo.
"Sekaligus juga menggerakkan UMKM di sini, tadi mereka berkunjung melihat bagaimana produk-produk perikanan yang dimiliki di sini," katanya pula.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM (Disnakertranskopumkm) Manggarai Barat Theresia P Asmon mengatakan pemerintah daerah berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi para dubes asing yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Ia menambahkan terdapat sebanyak 11 menu hidangan laut yang disajikan bagi para dubes asing oleh 12 pelaku UMKM kuliner Labuan Bajo.
"Untuk bahan baku hidangan laut seperti lobster, ikan, dan lainnya serta rempah-rempah 100 persen dari Labuan Bajo," katanya lagi.
Melalui kegiatan tersebut, ujar dia, dampak langsung bagi para pelaku UMKM bidang kuliner di Labuan Bajo adalah peningkatan kualitas menu dan pelayanan bagi para wisatawan dan pengunjung.
"Jadi para pelaku kuliner semakin teliti melihat menu, meningkatkan kualitas dan keamanan pangan (food safety)," katanya pula.
Ia menjelaskan Indonesia Gastrodiplomacy Series merupakan inisiatif Kemenlu untuk mendukung kampanye nasional Indonesia Spice Up the World, agar dunia mengenal rempah-rempah dan kuliner yang dimiliki Indonesia.
"Nusa Tenggara Timur adalah salah satunya provinsi wilayah di Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa untuk spices (rempah-rempah) dan tadi juga makanan dan sebagainya ini ambil langsung dari sini semu, ikannya kemudian seafoodnya, sayurnya dan semua dari NTT dan mereka diolah sedemikian rupa dan memiliki taste yang luar biasa," katanya lagi.
Dia juga menjelaskan puluhan duta besar asing sangat menikmati makanan dan hidangan laut khas Labuan Bajo, Flores sajikan di Kuliner Kampung Ujung, dan ia juga mengharapkan para dubes dapat mempromosikan sekaligus melihat potensi produk perikanan di Labuan Bajo.
"Sekaligus juga menggerakkan UMKM di sini, tadi mereka berkunjung melihat bagaimana produk-produk perikanan yang dimiliki di sini," katanya pula.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM (Disnakertranskopumkm) Manggarai Barat Theresia P Asmon mengatakan pemerintah daerah berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi para dubes asing yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Ia menambahkan terdapat sebanyak 11 menu hidangan laut yang disajikan bagi para dubes asing oleh 12 pelaku UMKM kuliner Labuan Bajo.
"Untuk bahan baku hidangan laut seperti lobster, ikan, dan lainnya serta rempah-rempah 100 persen dari Labuan Bajo," katanya lagi.
Melalui kegiatan tersebut, ujar dia, dampak langsung bagi para pelaku UMKM bidang kuliner di Labuan Bajo adalah peningkatan kualitas menu dan pelayanan bagi para wisatawan dan pengunjung.
"Jadi para pelaku kuliner semakin teliti melihat menu, meningkatkan kualitas dan keamanan pangan (food safety)," katanya pula.