Teminabuan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan inflasi di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya selama periode Januari hingga Februari 2024 mencapai 3,11 persen.
Kepala BPS Sorsel E Izaac Pattikawa di Teminabuan, Kamis, mengatakan meski inflasi di Sorsel mengalami kenaikan namun secara nasional masih di bawah wilayah lain di Indonesia.
"Kami berharap agar adanya kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi. Langkah yang bisa diambil pemerintah dalam pengendalian inflasi diantaranya dengan melakukan pasar murah," kata Pattikawa.
Berdasarkan data yang terkumpul di lapangan memasuki bulan Ramadhan, BPS berharap upaya pengendalian inflasi secepatnya dilakukan.
Pemkab Sorsel, kata Pattikawa, harus terlibat dalam mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok di pasar dengan mengadakan pasar murah, namun perlu dilakukan secara kontinyu.
"Sehingga bisa diantisipasi jika terjadi kenaikan harga barang," ujarnya.
Kenaikan harga terdapat pada kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,68 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,4 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar mengalami kenaikan 0,04 persen.
Adapun kelompok kesehatan mengalami kenaikan 4,24 persen, kelompok transportasi mengalami kenaikan 0,5 persen, sedangkan kelompok olahraga dan budaya mengalami kenaikan 1,706 persen.
Sedangkan perawatan pribadi mengalami kenaikan 2,65 persen.
Inflasi Sorong Selatan Januari-Februari 3,11 persen
Jumat, 8 Maret 2024 5:45 WIB
Langkah yang bisa diambil pemerintah dalam pengendalian inflasi diantaranya dengan melakukan pasar murah