Manokwari (ANTARA) - Yayasan Perempuan Maju Kreatif (YPMK) Manokwari, Papua Barat meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asli Papua lewat pelatihan manajemen keuangan dan promosi produk.
Ketua YPMK Manokwari Martina Marisan di Manokwari, Kamis, mengatakan pelatihan tersebut menyasar pelaku UMKM yang kebanyakan mama-mama Papua perajin noken maupun kerajinan tangan di Manokwari.
"Kita bekerja sama dengan Pemprov Papua Barat ingin memberi bekal pada pelaku UMKM Papua agar mereka memiliki keterampilan manajemen usaha yang komprehensif sehingga dapat diterapkan guna meningkatkan daya saing produk dan keberlangsungan usaha," ujarnya.
Ia mengatakan manajemen keuangan yang baik merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan usaha. Dengan manajemen keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat terhindar dari risiko bangkrut.
Selain itu, dengan promosi produk yang andal, pelaku UMKM Papua dapat mengembangkan usaha secara berkelanjutan sehingga UMKM di Papua Barat bisa menjadi lebih baik.
"Kami berharap pemerintah daerah terus mendukung upaya sinergi dan kolaborasi ini untuk mendorong sektor UMKM bisa meningkat ke jenjang berikutnya sehingga UMKM di Papua Barat dapat terus bertumbuh lebih besar," katanya.
Ia mengatakan tantangan bagi UMKM Papua adalah mereka harus menghadapi era digitalisasi yang semakin hari semakin berkembang.
Inovasi dan teknologi menjadi suatu keniscayaan bagi pelaku UMKM saat ini sehingga digitalisasi menjadi kunci meningkatkan daya saing pelaku UMKM.
Melalui pelatihan tersebut, pelaku UMKM Papua dibimbing meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional secara digital.
“UMKM Papua masih perlu mendapat pembinaan dan pendampingan sehingga mereka ke depan dapat meningkatkan daya saing dan mampu memperluas akses pasar lewat digitalisasi UMKM,” ujarnya.
Pada pelatihan tersebut, YPMK melibatkan akademisi Universitas Charitas Indonesia yang juga menjabat Sekretaris Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Manokwari Yohanis Lebang.