Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya (PBD) melibatkan organisasi masyarakat (ormas) untuk ikut memaksimalkan realisasi Program Keluarga Berencana (KB) guna membantu pemerintah menurunkan angka stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemprov PBD Naomi Netty Howay di Sorong, Jumat, menjelaskan keterlibatan ormas ini sangat penting pada bagian realisasi Program KB dengan baik dan benar sehingga mampu meminimalisir terjadinya stunting pada bayi.
"Ormas ini perlu kita libatkan di dalam realisasi program KB, itu penting," ujarnya.
Upaya Pemprov PBD untuk mengoptimalkan peran ormas adalah memberikan pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan ormas tentang Program KB dan bagaimana merencanakan sebuah keluarga yang baik dan benar.
"Jadi kita samakan persepsi tentang KB, karena Program KB bukan soal dua anak saja, tetapi bagaimana merencanakan keluarga sejak awal dengan baik, itu tujuannya," kata Naomi.
Sebuah keluarga, sebut dia, sudah harus mengetahui secara persis hal-hal yang perlu disiapkan menuju jenjang pernikahan. Mulai dari kesehatan tubuh, cukup usia, hingga kemampuan finansial untuk menunjang kehidupan keluarga baru selama pernikahan itu berlangsung. Selain itu reproduksi pun menjadi hal penting menuju tahapan pernikahan.
"Jika ini tidak dipikirkan dan direncanakan dengan baik, maka dampaknya pada kondisi kesehatan bayi yang mengarah kepada stunting," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Jemima Lobat menyampaikan melibatkan ormas di dalam realisasi KB sangat penting, namun harus dibarengi dengan sebuah kapasitas pemahaman tentang Program KB.
"Jadi kita buatkan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan soal Program KB, pembinaan, dan keikutsertaan dalam program itu," katanya.
Orientasi pemerintah, sebut dia, meningkatkan pemahaman, yang diikuti dengan menggerakkan ormas menggunakan Program KB, khususnya metode kontrasepsi jangka panjang.
Metode kontrasepsi jangka panjang ini juga terdiri dari dari beberapa jenis, diantaranya adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), Metode Operatif Wanita (MOW) serta Metode Operatif Pria (MOP).
"Upaya ini mengarah kepada satu hal yakni mencegah stunting pada bayi," sebut dia.
Karena itu dia berharap kepada seluruh ormas di Papua Barat Daya agar benar-benar mengetahui secara persis tentang Program KB sehingga nantinya mampu merencanakan sebuah keluarga baru yang baik dan benar, supaya tercipta keluarga yang harmonis, sehat dan berkualitas.