Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya setiap daerah memiliki cadangan pangan untuk mengantisipasi kasus kelaparan di Papua beberapa waktu lalu.
"Seperti yang terjadi di Papua kemarin, tidak ada stok sama sekali. Karena tidak ada jaringan pangannya, drop dari Jakarta. Tidak bisa seperti itu. Harus daerah memiliki cadangan pangan, apa yang memang perlu cadangkan," kata Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Presiden menekankan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar, sehingga tidak bisa selalu mengandalkan Jakarta untuk membantu pasokan pangan jika dibutuhkan.
Menurut Presiden, gagal panen yang terjadi di Papua Tengah hingga mengakibatkan warga kelaparan dan berujung meninggal dunia terjadi karena daerah tersebut tidak memiliki stok pangan.
Oleh sebab itu, ia meminta kepala daerah dapat memutuskan komoditas pangan, seperti beras yang dapat disimpan sebagai stok.
"Apa yang memang perlu, cadangkan. Beras cadangan sendiri. Cadangan sendiri enggak ada masalah. Sehingga keputusan kebijakan ada di gubernur, bupati, wali kota memutuskan sendiri," kata Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara juga meminta kepala daerah dapat mengoptimalisasi kapasitas fiskal melalui pendapatan daerah untuk mengintervensi pengendalian inflasi.
Hal itu karena inflasi dan pertumbuhan ekonomi menjadi dua hal yang harus dijaga.
Dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Bank Indonesia melaporkan inflasi indeks harga konsumen pada bulan Juli 2023 terkendali di angka 3,08 persen atau turun lebih cepat dan kembali ke sasaran di level 3 persen dibandingkan 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi mengingatkan cadangan pangan di daerah antisipasi kasus Papua