"Kegiatan yang diselenggarakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) itu sebagai salah satu motivasi bagi masyarakat Kota Sorong dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami," kata Ruddy Laku saat menutup sekolah lapang gempa bumi di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu.
Menurut dia, pemerintah selalu menyambut baik kegiatan positif yang diberikan sebagai edukasi kepada masyarakat untuk mengetahui potensi gempa bumi dan tsunami.
"Provinsi Papua Barat Daya khususnya Kota Sorong merupakan daerah rawan gempa bumi dan tsunami," katanya.
Data BMKG menyebutkan wilayah Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya memiliki kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi di Indonesia terkait aktivitas subduksi dan sesar aktif.Sumber sesar aktif itu yakni Zona Sesar Sorong, Zona Sesar Yapen, Zona Sesar Mamberamo, Zona Sesar Ransiki-Wandamen, Zona Sesar Tarera-Aiduna, dan Zona Sesar Naik Jayawijaya.
Berdasarkan sejarah gempa bumi yang merusak di Papua Barat Daya adalah gempa Sorong-Raja Ampat pada 7 Oktober 1923 dengan magnitudo 7,4. Kemudian gempa Sorong-Raja Ampat pada 10 November 1925 bermagnitudo 7,3.
Selain itu, gempa Sorong pada 4 September 2015 dengan magnitudo 6,8 yang mengakibatkan 67 orang mengalami luka dan ratusan bangunan dan rumah mengalami kerusakan.
Selain itu, gempa Sorong pada 4 September 2015 dengan magnitudo 6,8 yang mengakibatkan 67 orang mengalami luka dan ratusan bangunan dan rumah mengalami kerusakan.
"Oleh karena itu, kami sangat mendukung penuh pelaksanaan kegiatan sekolah lapang gempa bumi tersebut," kata Ruddy Laku.
Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa upaya mitigasi bencana adalah sangat penting guna meminimalisir kerugian akibat bencana karena kesadaran masyarakat sudah terbentuk.
"Kami juga sangat mengharapkan sekolah lapang tersebut menjadi role model dalam mengantisipasi bencana dan berlanjutan dilakukan secara berkala di seluruh wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami," ucapnya.
"Kami juga sangat mengharapkan sekolah lapang tersebut menjadi role model dalam mengantisipasi bencana dan berlanjutan dilakukan secara berkala di seluruh wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekda Sorong: Sekolah lapang gempa tingkatkan edukasi mitigasi bencana