Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kota Sorong, Papua Barat Daya, segera melakukan normalisasi beberapa titik drainase yang sering berpotensi banjir sebagai upaya mempercepat penanganan banjir di wilayah itu.
Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, di Sorong, Jumat, menjelaskan normalisasi drainase ini memang sudah masuk di dalam program prioritas, sehingga upaya penanganan banjir ini segera dilakukan untuk menjawab persoalan yang sering dialami masyarakat Kota Sorong.
"Ini sudah masuk program prioritas kita, sehingga kita segera melakukan penanganan banjir lewat normalisasi drainase," katanya.
Berkaitan dengan upaya penanganan banjir, Wali Kota Sorong dan Wakil Wali Kota Anshar Karim beserta Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Yakobus Tandung Pabimbin, meninjau drainase di sepanjang jalan Kilometer 8 dan Kilometer 9 Kota Sorong, Kamis (27/3).
Wali Kota Sorong menilai bahwa bentuk dan ukuran drainase yang sempit di depan Mega Mall dan sekitarnya menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Sorong.
"Benar, berdasarkan pantauan kami bahwa saluran air di sini memang ukurannya sempit," ucapnya.
Hal ini, kata dia, kemudian berdampak terhadap beberapa lokasi seperti KM 9, KM 10 dan 12 terkena banjir ketika musim hujan.
Upaya normalisasi ini juga akan menggandeng Dinas PUPR Papua Barat Daya, Balai Wilayah Sungai, Bina Marga, serta Cipta Karya untuk bersama melakukan penanganan banjir.
Kolaborasi ini sangat penting mengingat Kota Sorong saat ini sudah menjadi ibu kota provinsi, sehingga tanggung jawab itu bukan hanya dibebankan kepada Pemerintah Kota Sorong tetapi bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.
"Saat ini juga Pemerintah Papua Barat Daya juga telah dan sedang melakukan pemasangan talud sepanjang di areal depan PLTD untuk penanganan banjir," katanya.
Selain normalisasi drainase, pihaknya pun akan menyasar Sungai Kalagison mulai dari Kali Remu hingga Kampung Bugis dengan melakukan normalisasi.
"Pemerintah Kota Sorong tidak bisa tinggal diam terhadap banjir yang terus menjadi momok bagi warga Kota Sorong," ujarnya.*