Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Papua menyatakan tercatat sebanyak 11.644 perempuan di Papua terinfeksi virus HIV/AIDS yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh si penderita.
Kepala Dinas Kesehatan Papua dr.Ari Pongtiku kepada ANTARA di Papua, Jumat mengatakan, jumlah perempuan yang terinfeksi HIV/AIDS lebih banyak dari laki-laki yang tercatat 9.463 orang dan 22 orang diantaranya tidak diketahui jenis kelaminnya.
Jumlah warga yang terinfeksi HIV/AIDS hingga Desember 2024 tercatat 21.129 orang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
Kasus HIV/AIDS diprediksi mengalami peningkatan sehingga perlu ditangani lintas sektoral dan bagi yang sudah terinfeksi diharapkan meminum obat yang diberikan yakni ARV (anti retra virus) dengan rutin.
Bagi yang terinfeksi HIV/AIDS diharapkan secara rutin meminum ARV karena dengan meminum obat tersebut maka kekebalan tubuh si penderita kembali meningkat dan obat tersebut diberikan secara gratis yang dapat diambil melalui puskesmas atau rumah sakit.
Selain itu dengan meminum ARV maka dapat mencegah penularan virus HIV ke orang lain, kata dr Ari Pongtiku seraya menambahkan, pengidap HIV /AIDS terbanyak berusia 15-49 tahun yakni tercatat 19.288 orang.
Sedangkan yang berusia kurang dari satu tahun hingga 14 tahun tercatat 602 orang dan di atas 50 tahun serta tidak diketahui usianya mencapai 1.239 orang, kata Kadinkes Papua dr.Ari Pongtiku.
Ketika ditanya tentang kabupaten dan kota yang tertinggi kasus HIV/AIDS nya, dr.Ari menjelaskan yang tertinggi adalah Kota Jayapura tercatat 8.864 kasus , Kabupaten Jayapura 5.480 kasus, Biak Numfor 3.374 kasus, Kepulauan Yapen 2.069 kasus,Keerom 522 kasus,Waropen 286 kasus,Supiori 253 kasus Mamberamo Raya 76 , dan Kabupaten Sarmi 205 kasus.
Tingginya penularan kasus HIV/Aids itu akibat seringnya berganti-ganti pasangan seksual, tambah dr.Ari Pongtiku.
11.644 perempuan di Papua terinfeksi HIV/AIDS
Jumat, 4 April 2025 21:11 WIB

Kadinkes Papua dr.Ari Pongtiku. ANTARA/Evarukdijati