Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Hindu pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat I Gusti Ketut Suardana di Manokwari, Sabtu, mengatakan semua komponen umat beragama, termasuk umat Hindu sangat mendukung kegiatan Paskah Nasional 2023 yang akan berlangsung pada 4-6 Mei mendatang.
"Paskah Nasional yang digelar di Manokwari merupakan momentum yang sangat baik dalam mewujudkan moderasi beragama," ujar Suardana.
Menurut dia, perbedaan suku, agama, ras, dan golongan menjadi bagian dari keberagaman yang perlu dirawat agar tetap berjalan harmonis dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sejalan dengan ajaran masing-masing agama yang mengedepankan cinta kasih bagi sesama umat manusia, sehingga kehidupan aman dan tenteram dapat terwujudkan.
"Hidup rukun dan damai supaya setiap umat beragama bisa menjalankan ibadahnya masing-masing," kata Suardana.
Ketua Umum Panitia Paskah Nasional 2023 Dominggus Mandacan menyebut perayaan Paskah Nasional 2023 akan dibuka oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna Hamonangan Laoly.
"Nanti yang buka acara Paskah Nasional itu Pak Menteri Hukum dan HAM, panitia sudah ketemu beliau di Jakarta," kata Dominggus Mandacan.
Perayaan Paskah Nasional 2023 akan digelar di Lapangan Sanggeng Manokwari, dan saat ini panitia telah menyiapkan segala kebutuhan agar perayaan berjalan maksimal.
Panitia sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah di Papua Barat maupun Papua Barat Daya agar dapat mengambil bagian dalam perayaan yang baru pertama kali diselenggarakan di Tanah Papua.
Sebelumnya, panitia sudah melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kristen Kementerian Agama Jeane Marie Tulung di Jakarta, pada 3 April 2023.
"Kami koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta tokoh agama supaya turut mengambil bagian dalam perayaan," tutur Gubernur Papua Barat periode 2017–2022 itu.
Rangkaian kegiatan Paskah Nasional 2023 meliputi kebaktian kebangunan rohani (KKR) selama dua hari, seminar, dan hari terakhir diselenggarakan pawai budaya keagamaan.
Agenda pawai melibatkan semua komponen umat beragama yang mendiami ibu kota Provinsi Papua Barat, guna merekatkan tali silaturahmi dan toleransi antarpemeluk agama.
"Sejarah mencatat bahwa toleransi dan kerukunan beragama di Papua Barat sangat kuat, makanya kita harap semua elemen turut berpartisipasi," kata Dominggus yang juga dinobatkan sebagai Kepala Suku Besar Arfak itu.
"Nanti yang buka acara Paskah Nasional itu Pak Menteri Hukum dan HAM, panitia sudah ketemu beliau di Jakarta," kata Dominggus Mandacan.
Perayaan Paskah Nasional 2023 akan digelar di Lapangan Sanggeng Manokwari, dan saat ini panitia telah menyiapkan segala kebutuhan agar perayaan berjalan maksimal.
Panitia sudah berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah di Papua Barat maupun Papua Barat Daya agar dapat mengambil bagian dalam perayaan yang baru pertama kali diselenggarakan di Tanah Papua.
Sebelumnya, panitia sudah melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Kristen Kementerian Agama Jeane Marie Tulung di Jakarta, pada 3 April 2023.
"Kami koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta tokoh agama supaya turut mengambil bagian dalam perayaan," tutur Gubernur Papua Barat periode 2017–2022 itu.
Rangkaian kegiatan Paskah Nasional 2023 meliputi kebaktian kebangunan rohani (KKR) selama dua hari, seminar, dan hari terakhir diselenggarakan pawai budaya keagamaan.
Agenda pawai melibatkan semua komponen umat beragama yang mendiami ibu kota Provinsi Papua Barat, guna merekatkan tali silaturahmi dan toleransi antarpemeluk agama.
"Sejarah mencatat bahwa toleransi dan kerukunan beragama di Papua Barat sangat kuat, makanya kita harap semua elemen turut berpartisipasi," kata Dominggus yang juga dinobatkan sebagai Kepala Suku Besar Arfak itu.