Sebanyak 101 wisudawan Politeknik Pembangunan Pertanian (Poltekbang) Manokwari diharapkan menjadi garda depan untuk mengatasi krisis pangan di Indonesia.
Wakil Direktur II Poltekbang Manokwari, Dr Latarus Fanghoi di Manokwari, Sabtu, menyatakan wisudawan harus bisa mencari ide dan gagasan baru untuk mengembangkan pertanian dan peternakan serta melakukan terobosan dalam ketahanan pangan.
"Kami yakin lulusan kami yang dilepas hari ini bisa menjadi pelopor pertanian yang mandiri dan maju baik di pedesaan maupun perkotaan," ujar dia.
Para mahasiswa yang diwisuda, kata Latarus, berasal dari berbagai macam instansi kedinasan dan juga karyawan swasta.
Alumni Poltekbang Manokwari kebanyakan juga bergerak di bidang wirausaha di bidang pertanian dan peternakan serta perkebunan. Selama menjadi mahasiswa, Poltekbang Manokwari juga sering memberikan bekal pengetahuan wirausaha.
"Kami juga memberikan modal usaha yang berasal dari Kementerian Pertanian sebagai semangat untuk tidak bergantung menjadi pegawai negeri," ungkap Latarus.
Dari 101 mahasiswa yang diwisuda, 25 orang wisudawan mewakili Papua Barat di Jakarta termasuk empat orang asli Papua. Selain Papua, mahasiswa yang diwisuda berasal dari daerah lain seperti NTT, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Poltekbang Manokwari sampai kini masih memiliki 400 mahasiswa yang terbagi di tiga jurusan seperti Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.