Manokwari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari, Papua Barat, berharap tidak ada lagi penumpukan calon siswa baru yang mendaftar di SMP favorit di wilayah itu sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Disdikbud Manokwari Martinus Dowansiba di Manokwari, Minggu, mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya para lulusan SD menumpuk mendaftar pada tiga sekolah favorit di Manokwari yaitu SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 6.
Bahkan tidak jarang terjadi keributan antara pihak sekolah dengan orang tua murid yang ngotot anaknya diterima, sementara kuota yang ditetapkan sangat terbatas.
"Sebelumnya terjadi penumpukan pendaftaran pada tiga sekolah itu. Setiap kali ada pendaftaran siswa baru, pasti ada antrean panjang. Kami harap tahun ini tidak ada lagi," kata Dowansiba.
Untuk mengatasi kebutuhan akan layanan pendidikan dasar terutama jenjang SMP yang memadai di Manokwari, baru-baru ini Pemkab setempat meresmikan pengoperasian SMP Negeri 27 yang berlokasi di Jalan Kebun Cengkeh, Marina, Amban.
Dowansiba berharap kehadiran sekolah baru itu mampu menjawab kebutuhan pendaftaran lulusan sekolah dasar daerah di wilayah Manokwari dan sekitarnya, dimana pada pelajaran 2022-2023 ini SMPN 27 akan membuka penerimaan siswa baru.
"Tahun ini SMPN 27 mulai menerima siswa baru. Tentu ini akan menjawab permasalahan yang selama ini terjadi di Manokwari, terlebih khusus bagi warga yang berada di wilayah dalam kota," ujarnya.
Menurut dia, ada banyak komponen yang harus dibangun guna meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk diantaranya yaitu sarana dan prasarana pendidikan serta tenaga pendidik yang memadai.
"Menyiapkan generasi yang memiliki daya saing harus dimulai dari pendidikan dasar sembilan tahun, termasuk di dalamnya jenjang SMP harus disiapkan dengan baik," katanya.
Pemkab Manokwari harap tak ada penumpukan calon siswa baru
Minggu, 19 Juni 2022 16:50 WIB
Sebelumnya terjadi penumpukan pendaftaran pada tiga sekolah itu. Setiap kali ada pendaftaran siswa baru, pasti ada antrean panjang. Kami harap tahun ini tidak ada lagi