Sorong (ANTARA) - Wali Lambert Jitmau bersama Satgas Penanganan COVID-19 dan kepala-kepala instansi terkait lainnya meninjau KM Sirimau yang disediakan Kementerian Perhubungan melalui PT. Pelni untuk tempat karantina pasien COVID-19 kota Sorong, Provinsi Papua Barat.
Wali Kota bersama rombongan naik ke atas kapal KM Sirimau yang sandar di pelabuhan Sorong, Senin, guna melihat kesiapan, kondisi kapal, serta perlengkapan apa saja yang akan dilengkapi untuk mendukung proses karantina pasien COVID-19.
Wali Kota Lambert Jitmau menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia dan Menteri Perhubungan bersama jajarannya atas perhatian khusus bagi masyarakat kota Sorong menghadirkan KM Sirimau guna karantina pasien COVID-19.
Dia mengatakan bahwa ide karantina terpusat pasien COVID-19 terinspirasi dari Makassar kemudian pemerintah kota Sorong menyurat kepada Kementerian Perhubungan.
Menurut dia, permintaan pemerintah kota Sorong tersebut direspon langsung oleh Menteri Perhubungan kemudian melakukan pertemuan secara virtual. Dalam pertemuan tersebut Menteri langsung menjawab permintaan pemerintah kota Sorong.
"Bapak Menteri Perhubungan langsung memerintahkan PT. Pelni menyediakan kapal KM Sirimau guna karantina pasien COVID-19 di kota Sorong. Sekali lagi atas nama masyarakat kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Menteri Perhubungan dan Presiden yang memberikan perhatian terhadap kota Sorong bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong, Jece Julita Piris dalam laporannya mengatakan bahwa KM Sirimau berkapasitas 900 penumpang lebih sehingga bisa menampung 500 pasien COVID-19 tanpa gejala.
Menurutnya, pada 12 Agustus 2021 pemerintah daerah kota Sorong, Kementerian Perhubungan, dan PT. Pelni telah menandatangani MOU penggunaan kapal untuk karantina pasien COVID-19.
"Penanganan karantina diatur pemerintah daerah kota Sorong dan KSOP bersama instansi terkait lainnya mendukung," tambah dia.