Wasior, (Antaranews Papua Barat)- Festival Pulau Roon (FPR) 2018 diharapkan menjadi terobosan untuk mendongkrak pembangunan sektor pariwisata Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, yang selama ini cenderung jalan di tempat.
Ketua DPRD Teluk Wondama Kuro Matani mengapresiasi inisiatif kepala Distrik Roon yang telah menggelar iven tersebut. Dia mengatakan DPRD mendukung penuh semua upaya yang dilakukan untuk membuat pariwisata Wondama bisa tumbuh dan berkembang.
Pariwisata diyakini sektor unggulan daerah yang diharapkan bisa menjadi tumpuan utama perekonomian masyarakat.
“Dari awal kami sudah mengingatkan bahwa daerah kita ini potensi yang besar adalah potensi alam maka seharusnya setiap tahun itu kita anggarkan lebih besar untuk mengembangkan potensi pariwisata, “ujar Kuro.
Maka dari itu, DPRD mendorong Bupati agar berani membuat kebijakan anggaran yang mengarah pada pembangunan pariwisata. Porsi anggaran untuk sektor pariwisata harus ditingkatkan dan hendaknya menjadi prioritas dalam setiap tahun anggaran.
“Maka dalam satu atau dua tahun itu akan kelihatan kalau kita sama-sama gotong royong kerjasama untuk bangun pariwisata. Harus ada niat jadi kita bukan asal berbicara dan berdiplomasi, kita sampaikan bahwa daerah kita potensi pariwisata ada, mari kita tunjukkan sama-sama bahwa mari wisata yang bisa mengangkat daerah kita, “ tandas Ketua DPC Partai NasDem Wondama ini.
Lanjut dia, semua OPD juga harus ikut terlibat langsung dalam menunjang pembangunan pariwisata. Tidak bisa hanya dibebankan sepenuhnya pada Dinas Pariwisata.
“Khusus untuk Dinas Pariwisata dia siapkan perencanaan tapi dinas lain dukung. Contoh Dinas Perhubungan siapkan apa untuk dukung pariwisata, Dinas PU, infrastrukturnya seperti apa. Dan anggaran itu tidak semua di pariwisata tapi OPD lain juga arahkan perencanaan juga untuk dukung pariwisata. Jadi harus keroyokan," imbuhnya.
Pihaknya juga berharap promosi pariwisata melalui kegiatan seperti Festival Pulau Roon dilakukan secara rutin agar potensi wisata Wondama semakin luas di kenal bahkan hingga ke mancanegara.
“Jangan hanya seremonial saja, setelah hari ini besok hilang. Bagimana kita tarik orang dari luar dan kita harus buka diri untuk terima investor dari luar yang masuk kelola daerah kita, “ pungkas Kuro. (*)