Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejumlah lapangan usaha di Provinsi Papua Barat mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya (YoY).

Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia di Manokwari, Rabu, menyebutkan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan itu antara lain sektor jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh sebesar 10,64 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar 10,23 persen, informasi dan komunikasi sebesar 9,91 persen.

"Jasa kesehatan dan kegiatan sosial juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 6,35 persen, industri pengolahan sebesar 2,96 persen, termasuk pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 0,16 persen," ucap Maritje.

Ia mengutarakan bahwa pertumbuhan ini terjadi pada kurun waktu satu tahun dari triwulan III 2019 hingga triwulan III 2020. Pertumbuhan tersebut diharapkan konsisten hingga tahun 2021 dan seterusnya.

Kendati pun terjadi pertumbuhan pada sejumlah lapangan usaha tersebut, kata dia, perekonomian Papua Barat secara umum pada periode yang sama mengalami kontraksi sedalam 3,35 persen.

"Hanya enam lapangan usaha itu yang mengalami perbaikan kinerja pada triwulan III-2019 hingga triwulan III-2020. Ada 11 lapangan usaha yang mengalami penurunan kinerja," ucap Maritje.

Menurut dia, kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha sektor transportasi dan pergudangan sebesar 27,02 persen. Lalu konstruksi sebesar 8,92 persen, dan penyedia akomodasi dan makan minum sebesar 8,28 persen.

Dia menambahkan bahwa sektor minyak dan gas bumi masih punya andil cukup besar dalam pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Papua Barat.

"Dari sisi lapangan usaha, termasuk pada sektor Migas ada tiga lapangan usaha yang paling dominan yakni industri pengolahan sumbangsihnya pada PDRB mencapai 27,01 persen, pertambangan dan penggalian 16,82 persen dan konstruksi 15,19 persen," katanya.

PDRB Papua Barat tanpa migas, lapangan usaha bidang konstruksi berada pada urutan teratas dengan sumbangsih mencapai 25,39 persen.

"Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib juga lumayan, mencapai18,05 persen. Berikutnya lapangan usaha pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 17,57 persen," katanya.



 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020