Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir menekankan seluruh kabupaten/kota mewaspadai dampak banjir di pusat-pusat ekonomi.

"Pusat pertanian, pasar dan pertokoan harus menjadi perhatian penuh. Perlu upaya antisipasi sentra ekonomi jangan sampai terpapar bencana," kata Derek di Manokwari, Selasa.

Ia berharap, koordinasi dan kerja sama kepala daerah bersama BPBD kabupaten/kota serta seluruh instansi terkait sudah terjalin secara baik. Selanjutnya, sistem dan tata kelola penanganan bencana diharapkan berfungsi secara baik.

"Seperti dinas pertanian, bagaimana dia bisa berkoordinasi dengan para petani untuk menentukan musim tanam. Sehingga tidak mengalami gagal panen," ucap dia.

Menurutnya, bencana alam dapat membawa dampak negatif yang cukup besar terhadap ketahanan pangan daerah. Situasi atau kemungkinan terburuk harus dicegah agar tidak menimbulkan bencana baru.

Pada banjir Manokwari Sabtu malam hingga Minggu dini hari lalu, sebutnya, Pasar Wosi Manokwari mengalami dampak banjir. BPBD setempat diminta segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah agar banjir yang lebih parah tidak terjadi.

"Kalau ketahanan pangan sudah terganggu, ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, melahirkan kemiskinan baru dan meningkatkan angka kasus kejahatan. Ini yang harus kita antisipasi bersama," jelas dia.

Dia juga menekankan bahwa, menjaga ketahanan pangan merupakan bagian dari upaya menjaga ketahanan nasional. Pemerintah daerah dan semua pihak harus bersinergi.

"Penanganan bencana itu subsistem dari pertahanan negara. Untuk itu harus kita jaga, bekerja sama-sama agar daerah tidak terpuruk karena terpapar bencana," sebut Ampnir.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020