Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memberikan pelatihan kepada aparatur Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan sebagai upaya meningkatkan kapasitas damkar guna mengantisipasi potensi kebakaran di wilayah itu.
Staf Ahli Gubernur Papua Barat Daya Bidang Ekonomi dan Pembangunan, George Yarangga di Sorong, Senin menjelaskan pelatihan ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari pemerintah untuk menjaga keselamatan masyarakat.
"Sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana kebakaran, peran aparatur damkar sangatlah vital dan penting," jelas Yarangga saat membuka kegiatan pelatihan di Hotel Darefan, Kota Sorong.
Menurut dia, menjadi pemadam kebakaran berarti harus selalu siap siaga memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Tugas ini tidak mudah dan penuh tantangan serta resiko yang cukup tinggi, sehingga pembinaan sebagai upaya peningkatan kapasitas adalah sangat penting untuk menjadikan pemadam kebakaran lebuh profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
"Saya berharap dengan adanya pembinaan ini, pengetahuan ketrampilan harus lebih optimal dalam menghadapi berbagai jenis kebakaran," ucap George Yarangga.
Dia memberikan beberapa catatan penting terkait dengan pemadam kebakaran. Pertama adalah, pentingnya koordinasi dan kerja sama lintas instansi dalam menghadapi bencana kebakaran.
"Saya harap seluruh pihak terkait dapat bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran," harap Yarangga.
Kedua adalah, peningkatan kapasitas bagi seluruh aparatur yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana kebakaran akan terus dilakukan dan sekaligus penguatan di bidang fasilitas.
"Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan terus melakukan pelatihan peningkatan kapasitas dan penyediaan sarana prasarana," kata Yarangga.
Ketiga adalah memasifkan sosialisasi kepada masyarakat terhadap potensi kebakaran supaya adanya keterlibatan masyarakat di dalam memitigasi kebakaran di setiap wilayah perumahan.
Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran Provinsi Papua Barat Daya, David Jhon Way mengatakan pada pelatihan ini lebih kepada cara mengendalikan hingga pemadaman kebakaran, kemudian tentang respon time pun akan menjadi bahan pelatihan bagi petugas damkar.
"Karena kalau kebakaran itu kita butuh kecepatan, akurasi waktu dalam penanganan musibah kebakaran," jelasnya.
Materi terakhir adalah pelatihan lapangan penggunaan fasilitas pemadam kebakaran seperti apar dan praktek respon time.
Sumber daya manusia di bidang damkar terdiri dari pegawai negeri sebanyak tujuh orang dan 10 orang adalah tenaga kontrak, kemudian ditambah dengan fasilitas pendukung berupa satu unit mobil dampak berkapasitas 4.000 liter beserta alat pelindung diri.
"Tahun ini kita ada pengadaan beberapa fasilitas seperti sarana prasarana pendukung damkar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024