Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat terus berupaya menyiapkan tenaga skill bidang minyak dan gas untuk menopang kebutuhan tenaga kerja pada operasi LNG Tangguh di daerah tersebut.

Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw di Manokwari, Jumat, menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Migas Petrotekno untuk mendidik putra-putri daerah menjadi tenaga siap pakai.

"Sejauh ini sudah ada empat angkatan, dalam satu angkatan ada 100 orang yang dididik. Maka seluruhnya sudah ada 400 anak-anak Bintuni yang punya skill khusus bidang migas," katanya.

Dalam pendidikan tenaga kerja ini, kata diai, 75 persen di antaranya adalah putri-putri Papua di Teluk Bintuni. Pemerintah daerah berkomitmen menyiapkan tenaga kerja lokal yang siap bekerja pada operasi LNG Tangguh.

"Sedikit lagi operasi Train III akan dimulai, itu membutuhkan sekitar 8.000 tenaga kerja. Maka kami harus persiapkan dari sekarang," ujarnya.

Dia mengemukakan, dalam operasi LNG Tangguh selama ini perusahaan masih mendatangkan tenaga ahli dari luar. Melalui pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan dengan Petrotekno ini diharapkan ke depan tenaga kerja cukup dari daerah.

Dalam pelatihan tersebut, ujarnya, mereka masing-masing dipersiapkan untuk menguasai keahlian dari skaffoding hingga elektrical.

"Hasilnya sudah nampak, bahkan ada delapan dari mereka diterima sebagai tanaga skill pada perusahaan yang mengelola jalan tol di Jagorawi. Ada juga yang direkrut oleh perusahaan gas di Malaysia," ucap Petrus.

Ia berharap, kerja sama tersebut tidak sekadar menekan angka pengangguran. Lebih dari itu diharapkan putra-putri Papua di daerah tersebut bisa mengembangkan karir hingga ke perusahaan di luar negeri.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019