Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) sedang menyiapkan dokumen masterplan atau rencana induk pemberdayaan masyarakat berbasis ekowisata TNTC 2020-2024.
Dokumen tersebut bertujuan memetakan potensi dan program pemberdayaan bagi masyarakat di dalam maupun di sekitar kawasan TNTC berdasarkan fungsi ekologi, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang berfokus pada sektor wisata.
TNTC merupakan taman laut terluas di Indonesia di mana dua per tiga kawasannya berada dalam wilayah administratif Kabupaten Teluk Wondama.
“Selain itu juga untuk memberi arahan bagi pengelola kawasan konservasi dalam melaksanaan pembinaan atau pemberdayaan masyarakat desa di dalam atau sekitar kawasan TNTC guna pengembangan berbasis ekowisata,“ kata Kabid Teknis Konservasi BBTNTC Prianto pada acara Konsultasi Publik Penyusunan Masterplan Pemberdayaan Masyarakat di kawasan TNTC di Wasior, Senin.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekda Teluk Wondama Denny Simbar. Ikut hadir Kepala BBTNC Ben G.Saroi bersama sejumlah Pimpinan OPD Pemkab Wondama.
Dalam masterplan tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan ke depan antara lain, pengembangan kesenian berbasis adat istiadat, pembukaan dan penutupan sasi laut dan wisata sejarah berbasis adat.
Sasi adalah kearifan lokal masyarakat adat untuk melindungi sumber daya alam wilayah tertentu dari kegiatan eksploitasi. Selama ini warga lokal Teluk Wondama di sekitar kawasan TNTC melakukan sasi laut yakni menutup wilayah laut tertentu dari berbagai aktivitas penangkapan ikan maupun pengambilan hasil laut lainnya selama kurun waktu tertentu misalnya satu tahun atau dua tahun.
Kegiatan lainnya adalah pelatihan pembuatan kerajinan tangan (souvenir), pelatihan pengelolaan homestay masyarakat dan pelatihan peningkatan kualitas kuliner tradisional.
“Output yang kita harapkan adalah meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan, meningkatnya peran serta aktif masyarakat baik dalam pengelolaan kawasanm pengelolaan dan pengembangan pariwisatan maupun perlindungan kawasan,“ jelas Prianto.
Sebelumnya, Sekda Denny Simbar menyatakan TNTC merupakan aset wisata utama Teluk Wondama. Karena itu Pemkab Wondama mendukung adanya masterplan pemberdayaan masyarakat berbasis ekowisata TNTC demi memastikan kelestarian ekosistem taman laut terluas di Indonesia itu.
“Ketergantungan kita di dalam pengembangan pariwisata sangat tergantung pada bagaimana kemampuan kita melestarikan keanekaragaman hayati yang ada dalam TNTC,“ujar Simbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019
Dokumen tersebut bertujuan memetakan potensi dan program pemberdayaan bagi masyarakat di dalam maupun di sekitar kawasan TNTC berdasarkan fungsi ekologi, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang berfokus pada sektor wisata.
TNTC merupakan taman laut terluas di Indonesia di mana dua per tiga kawasannya berada dalam wilayah administratif Kabupaten Teluk Wondama.
“Selain itu juga untuk memberi arahan bagi pengelola kawasan konservasi dalam melaksanaan pembinaan atau pemberdayaan masyarakat desa di dalam atau sekitar kawasan TNTC guna pengembangan berbasis ekowisata,“ kata Kabid Teknis Konservasi BBTNTC Prianto pada acara Konsultasi Publik Penyusunan Masterplan Pemberdayaan Masyarakat di kawasan TNTC di Wasior, Senin.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekda Teluk Wondama Denny Simbar. Ikut hadir Kepala BBTNC Ben G.Saroi bersama sejumlah Pimpinan OPD Pemkab Wondama.
Dalam masterplan tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan ke depan antara lain, pengembangan kesenian berbasis adat istiadat, pembukaan dan penutupan sasi laut dan wisata sejarah berbasis adat.
Sasi adalah kearifan lokal masyarakat adat untuk melindungi sumber daya alam wilayah tertentu dari kegiatan eksploitasi. Selama ini warga lokal Teluk Wondama di sekitar kawasan TNTC melakukan sasi laut yakni menutup wilayah laut tertentu dari berbagai aktivitas penangkapan ikan maupun pengambilan hasil laut lainnya selama kurun waktu tertentu misalnya satu tahun atau dua tahun.
Kegiatan lainnya adalah pelatihan pembuatan kerajinan tangan (souvenir), pelatihan pengelolaan homestay masyarakat dan pelatihan peningkatan kualitas kuliner tradisional.
“Output yang kita harapkan adalah meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan, meningkatnya peran serta aktif masyarakat baik dalam pengelolaan kawasanm pengelolaan dan pengembangan pariwisatan maupun perlindungan kawasan,“ jelas Prianto.
Sebelumnya, Sekda Denny Simbar menyatakan TNTC merupakan aset wisata utama Teluk Wondama. Karena itu Pemkab Wondama mendukung adanya masterplan pemberdayaan masyarakat berbasis ekowisata TNTC demi memastikan kelestarian ekosistem taman laut terluas di Indonesia itu.
“Ketergantungan kita di dalam pengembangan pariwisata sangat tergantung pada bagaimana kemampuan kita melestarikan keanekaragaman hayati yang ada dalam TNTC,“ujar Simbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019