Lantama XIV Sorong menaburkan 2 ribu benih ikan kerapu di Pulau Bianci, Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya sebagai wujud implementasi komitmen untuk memperkuat ketahanan maritim di wilayah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Komandan Lantamal (Danlantamal) XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo, di Sorong, Minggu, menjelaskan penaburan benih ikan kerapu ini merupakan bagian dari kontribusi TNI-AL dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di wilayah kepulauan.
“Kami melihat ketahanan pangan ini menjadi isu nasional, sehingga TNI-AL sebagai bagian dari pemerintah juga ingin ikut berkontribusi untuk mewujudkan ketahanan pangan, khususnya di sektor maritim,” ujar dia.
Kegiatan penaburan benih ikan kerapu yang berlangsung pada 9 Agustus 2024 itu dibarengi dengan kegiatan panen raya ikan kerapu di Pulau Bianci, Raja Ampat.
Danlantamal menyebutkan, Pulau Bianci juga telah dinobatkan sebagai Kampung Bahari Nusantara binaan Lantamal XIV Sorong. Karena sebagai bagian dari kepulauan di Raja Ampat, Bianci sangat potensial untuk budidaya perikanan laut.
“Kegiatan panen raya dan tabur ikan kerapu juga sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat dan perusahaan swasta untuk membangun ketahanan perikanan di wilayah itu.
"Jadi kami tidak sendiri, kami turun juga untuk mengajak seluruh komponen di sana termasuk masyarakat supaya memperkuat ketahanan maritim di wilayah kepulauan di Raja Ampat," ujar dia.
Ia berharap dengan adanya kolaborasi lintas pihak, jumlahnya terus meningkat sehingga ketahanan pangan maritim dapat terwujud dan bisa menyejahterakan masyarakat di kepulauan.
Selain tabur dan panen ikan kerapu di wilayah itu, Lantamal XIV Sorong juga menyerahkan beberapa bantuan sosial berupa bantuan paket perlengkapan sekolah kepada siswa-siswi, bantuan sembako, penyerahan bantuan alat perikanan tangkap kepada nelayan, penyerahan vitamin dan peralatan kesehatan serta kegiatan renovasi masjid.
Danlantamal juga memimpin gerakan makan siang bersama anak-anak Pulau Bianci. Dimana menu utama yang menjadi santapan makan siang tersebut merupakan ikan laut.
“Gerakan makan ikan ini masih sangat perlu digalakkan, karena ternyata konsumsi ikan jauh lebih banyak gizi untuk membantu kecerdasan otak. Tapi mungkin banyak masyarakat yang belum tahu, sehingga perlu terus disosialisasikan,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024