Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya (PBD) menerapkan layanan kesehatan berbasis teknologi medis sebagai upaya implementasi transformasi teknologi kesehatan yang fokus pada penyediaan layanan kesehatan yang presisi.
 
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Papua Barat Daya Naomi Netty di Sorong, Kamis, menjelaskan terdapat enam pilar transformasi kesehatan yang sudah dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Enam pilar tersebut, kata dia, transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem pertahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya kesehatan, dan teknologi kesehatan, yang perlu mendapatkan perhatian guna mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di Papua Barat Daya.
 
"Menindaklanjuti transformasi layanan kesehatan itu, Pemprov Papua Barat tengah mengupayakan penerapan layanan berbasis teknologi dengan penyediaan alat kesehatan di beberapa tempat layanan kesehatan," kata dia.
 
Menurut dia, menyediakan alat Kesehatan berbasis teknologi untuk membantu pelayanan kesehatan sebagai upaya percepatan penentuan diagnosa penyakit pasien.
 
Implementasi layanan kesehatan berbasis teknologi, kata dia, dilakukan Pemprov Papua Barat Daya dengan mempersiapkan Rumah Sakit Jhon Piiet Wanane sebagai rumah sakit pelayanan jantung dan pembuluh darah yang dilengkapi dengan beberapa alat-alat kesehatan berbasis teknologi medis.
 
Kemudian, lanjutnya, persiapan Rumah Sakit Sele Be Solu sebagai rumah sakit untuk melayani pasien penyakit kanker yang dilengkapi dengan beberapa alat yang dibutuhkan masyarakat.
 
"Ke depan akan dilakukan transformasi telemedicine agar memudahkan konsultasi antara tenaga dokter dan masyarakat di daerah terpencil," ujarnya.
 
Tujuan dari penerapan ini, kata dia, untuk mewujudkan transformasi kesehatan menuju Papua Barat Daya yang sehat, cerdas, dan sejahtera.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024