Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, menargetkan 8.500 anak menerima vaksin polio pada tahun 2024.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sorsel, Marthina Atanay, di Teminabuan, Kamis, mengatakan dari target tersebut sudah 5.057 atau sebanyak 63,1 persen anak yang telah mendapatkan vaksin polio.
“Target anak di Sorsel yang harus mendapatkan polio sebanyak 8.500 anak, dengan kriteria umur 0 sampai dengan 59 bulan sebanyak 5766, kemudian 5 sampai lebih dari 7 tahun itu 841, dan 7 tahun 1408 anak, progres putaran pertama sebanyak 5057 berarti 63,1 persen yang sudah dilakukan polio,” kata Marthina.
Pemberian vaksin itu penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak dari berbagai jenis penyakit.
“Vaksinasi polio ini sangat penting untuk kekebalan tubuh anak tersebut, kalau kita tidak memberikan vaksin polio akan mengakibatkan anak itu cacat," Marthina.
untuk mencapai target tersebut, tenaga kesehatan di 16 Puskesmas selalu memberikan sosialisasi dan edukasi terkait manfaat vaksin polio.
“Petugas di puskesmas itu mereka selalu memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat sadar akan pentingnya pemberian vaksin tersebut, dilaksanakan di 16 puskesmas termasuk 2 puskesmas pemekaran,” ungkap Marthina.
Upaya ini merupakan program pemerintah guna menciptakan anak yang sehat menuju generasi emas anak Indonesia.
“Orang tua harus mendukung program pemerintah demi anak-anak punya kesehatan dan demi masa depan mereka sehingga mereka bisa jadi generasi emas karena diberikan kepada anak usia 0 sampai 9 tahun, maka anak-anak di SD juga mendapatkan polio. Saya juga menghimbau untuk guru-guru juga mendukung program ini,” kata Marthina.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sorsel, Marthina Atanay, di Teminabuan, Kamis, mengatakan dari target tersebut sudah 5.057 atau sebanyak 63,1 persen anak yang telah mendapatkan vaksin polio.
“Target anak di Sorsel yang harus mendapatkan polio sebanyak 8.500 anak, dengan kriteria umur 0 sampai dengan 59 bulan sebanyak 5766, kemudian 5 sampai lebih dari 7 tahun itu 841, dan 7 tahun 1408 anak, progres putaran pertama sebanyak 5057 berarti 63,1 persen yang sudah dilakukan polio,” kata Marthina.
Pemberian vaksin itu penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak dari berbagai jenis penyakit.
“Vaksinasi polio ini sangat penting untuk kekebalan tubuh anak tersebut, kalau kita tidak memberikan vaksin polio akan mengakibatkan anak itu cacat," Marthina.
untuk mencapai target tersebut, tenaga kesehatan di 16 Puskesmas selalu memberikan sosialisasi dan edukasi terkait manfaat vaksin polio.
“Petugas di puskesmas itu mereka selalu memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat sadar akan pentingnya pemberian vaksin tersebut, dilaksanakan di 16 puskesmas termasuk 2 puskesmas pemekaran,” ungkap Marthina.
Upaya ini merupakan program pemerintah guna menciptakan anak yang sehat menuju generasi emas anak Indonesia.
“Orang tua harus mendukung program pemerintah demi anak-anak punya kesehatan dan demi masa depan mereka sehingga mereka bisa jadi generasi emas karena diberikan kepada anak usia 0 sampai 9 tahun, maka anak-anak di SD juga mendapatkan polio. Saya juga menghimbau untuk guru-guru juga mendukung program ini,” kata Marthina.*
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024