Bandara Rendani Manokwari Provinsi Papua Barat sudah menggunakan landasan pacu sepanjang 2.300 meter dan tidak lagi menggunakan landasan pacu 2.000 meter.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari Havandi Gusli di Manokwari, Minggu, mengatakan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub sudah mengeluarkan izin penggunaan landasan pacu Bandara Rendani dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter.
"Kami sudah mengurus dokumen publikasi atau Aeronautical Information Publication (AIP) yang diterbitkan AirNav Indonesia. AIP diterbitkan bulan ini dan kita sudah bisa menggunakan landasan pacu sepanjang 2.300 meter," katanya.
Ia mengatakan dengan bertambahnya panjang landasan pacu maka mempengaruhi performa Bandara Rendani.
Dengan panjang landasan pacu 2.300 meter maka pesawat seperti Boeing 737-900 bisa membawa muatan 100 persen dari kapasitas. Sedangkan pada landasan pacu sepanjang 2.000 meter pesawat hanya membawa 70-80 persen dari kapasitas.
"Misal pesawat seharusnya bisa membawa kapasitas beban 100 ton, dengan landasan pacu 2.000 meter maka dia hanya bisa bawa 80 ton saja. Tapi dengan 2.300 meter dia bisa bawa 100 ton, ini menguntungkan maskapai," katanya.
Sementara itu AIP merupakan dokumen internasional berisi informasi aeronautika dari bandara yang bersifat permanen dan penting bagi navigasi penerbangan. AIP merupakan dokumen publikasi atau pemberitahuan pada seluruh maskapai di dunia.
Ia mengatakan dengan dokumen AIP maka semua pilot yang mendarat atau melewati Bandara Rendani dapat mengetahui performa bandara, termasuk panjang dan lebar landasan pacu.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati ketika ada pesawat yang akan tinggal landas karena pada ujung landasan berdekatan dengan jalan raya yang menjadi lalu lalang warga.
Meskipun jarak antara ujung landasan pacu sampai jalan tersebut mencapai 120 meter sehingga masih aman dari jet blast pesawat (dorongan udara kuat yang dihasilkan oleh mesin jet pesawat).
"Karena itu kita pasang rambu-rambu agar masyarakat jangan berhenti saat pesawat akan tinggal landas. Karena pemandangan pesawat akan tinggal landas kan bagus tuh, takutnya justru mengganggu arus lalu lintas," katanya.
Perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan selama dua tahun yaitu 2022-2023 dengan total anggaran Rp280 miliar dari APBN. Proyek tersebut selesai pada 31 Desember 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandara Rendani Manokwari sudah gunakan landasan pacu 2.300 meter
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari Havandi Gusli di Manokwari, Minggu, mengatakan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub sudah mengeluarkan izin penggunaan landasan pacu Bandara Rendani dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter.
"Kami sudah mengurus dokumen publikasi atau Aeronautical Information Publication (AIP) yang diterbitkan AirNav Indonesia. AIP diterbitkan bulan ini dan kita sudah bisa menggunakan landasan pacu sepanjang 2.300 meter," katanya.
Ia mengatakan dengan bertambahnya panjang landasan pacu maka mempengaruhi performa Bandara Rendani.
Dengan panjang landasan pacu 2.300 meter maka pesawat seperti Boeing 737-900 bisa membawa muatan 100 persen dari kapasitas. Sedangkan pada landasan pacu sepanjang 2.000 meter pesawat hanya membawa 70-80 persen dari kapasitas.
"Misal pesawat seharusnya bisa membawa kapasitas beban 100 ton, dengan landasan pacu 2.000 meter maka dia hanya bisa bawa 80 ton saja. Tapi dengan 2.300 meter dia bisa bawa 100 ton, ini menguntungkan maskapai," katanya.
Sementara itu AIP merupakan dokumen internasional berisi informasi aeronautika dari bandara yang bersifat permanen dan penting bagi navigasi penerbangan. AIP merupakan dokumen publikasi atau pemberitahuan pada seluruh maskapai di dunia.
Ia mengatakan dengan dokumen AIP maka semua pilot yang mendarat atau melewati Bandara Rendani dapat mengetahui performa bandara, termasuk panjang dan lebar landasan pacu.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati ketika ada pesawat yang akan tinggal landas karena pada ujung landasan berdekatan dengan jalan raya yang menjadi lalu lalang warga.
Meskipun jarak antara ujung landasan pacu sampai jalan tersebut mencapai 120 meter sehingga masih aman dari jet blast pesawat (dorongan udara kuat yang dihasilkan oleh mesin jet pesawat).
"Karena itu kita pasang rambu-rambu agar masyarakat jangan berhenti saat pesawat akan tinggal landas. Karena pemandangan pesawat akan tinggal landas kan bagus tuh, takutnya justru mengganggu arus lalu lintas," katanya.
Perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan selama dua tahun yaitu 2022-2023 dengan total anggaran Rp280 miliar dari APBN. Proyek tersebut selesai pada 31 Desember 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandara Rendani Manokwari sudah gunakan landasan pacu 2.300 meter
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024