Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pemberdayaan ekonomi nelayan orang asli Papua (OAP) di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor, Papua.
"Sejak Kalamo diresmikan Presiden Joko Widodo pada 23 November 2023 pihak KKP bersama, Dinas Perikanan Provinsi Papua dan Pemkab Biak Numfor terus melakukan pendampingan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan OAP di Kalamo Samber-Binyeri," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Trian Yunanda di Kampung Nelayan Modern Biak, Senin.
Ia mengatakan, kehadiran Kalamo Samber-Binyeri bertujuan meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan OAP.
Dari hasil tangkapan nelayan di Kalamo Samber-Binyeri, menurut Trian, saat ini sudah bisa langsung dibeli perusahaan perikanan melalui wadah koperasi nelayan setempat.
"Nelayan tidak perlu lagi menjual hasil ikannya ke pasar ikan Fandoi Distrik Biak Kota tetapi langsung dibeli koperasi nelayan Samber-Binyeri dengan harga yang bagus dan menguntungkan nelayan," katanya.
Melalui wadah koperasi nelayan, menurut Trian, hingga saat ini sudah mendatangkan keuntungan sekitar Rp8 juta.
"Ya ke depan secara perlahan tapi pasti pendapatan nelayan Kalamo dapat meningkat seiring dengan adanya perusahaan ikan yang bekerja sama dengan koperasi membeli ikan tangkapan nelayan," sebut Trian.
Dengan hadirnya Kalamo di Kabupaten Biak Numfor, menurut Trian, diharapkan bisa menjadi percontohan bagi daerah lain yang tahun anggaran 2024 KKP memprogramkan membangun 10 Kalamo seluruh Indonesia.
Trian mengatakan, pihak KKP bersama Dinas Perikanan Biak telah mengoperasikan fasilitas perikanan di Kalamo Samber-Binyeri Biak.
"Kalamo Biak dibangun dengan sejumlah sarana prasarana perikanan seperti punya dok galangan kapal, cold storage, SPBU nelayan, gudang penyimpanan, sentra kuliner ikan serta pelabuhan perikanan dan fasilitas lainnya," katanya.
Salah satu nelayan OAP Meokbun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui KKP dan Pemkab Biak Numfor karena sudah membangun Kalamo Samber-Binyeri.
"Keberadaan Kalamo secara pasti telah meningkatkan penghasilan nelayan mencapai Rp1 jutaan/hari," katanya.
Kadis Perikanan Biak Effendi Igirisa mengaku, kehadiran Kalamo Samber-Binyeri dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi nelayan OAP.
"Hasil tangkapan nelayan ikan tuna di Kalamo Samber-Binyeri langsung dibeli perusahaan perikanan Nusantara melalui kerja sama dengan koperasi nelayan," ujar Effendi.
Ia mengatakan, rencana operasional Kalamo Samber-Binyeri Biak akan dikunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Senin (3/6) tetapi batal karena masalah teknis transportasi tujuan Biak.
Hingga,Senin (3/6) pukul 17.30 WIT silaturahim tim KKP dipimpin Sekretaris Dirjen Perikanan Tangkap Trian Yunanda dan Kadis Perikanan Provinsi Papua Iman Djuniawal.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Sejak Kalamo diresmikan Presiden Joko Widodo pada 23 November 2023 pihak KKP bersama, Dinas Perikanan Provinsi Papua dan Pemkab Biak Numfor terus melakukan pendampingan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan OAP di Kalamo Samber-Binyeri," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Trian Yunanda di Kampung Nelayan Modern Biak, Senin.
Ia mengatakan, kehadiran Kalamo Samber-Binyeri bertujuan meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan OAP.
Dari hasil tangkapan nelayan di Kalamo Samber-Binyeri, menurut Trian, saat ini sudah bisa langsung dibeli perusahaan perikanan melalui wadah koperasi nelayan setempat.
"Nelayan tidak perlu lagi menjual hasil ikannya ke pasar ikan Fandoi Distrik Biak Kota tetapi langsung dibeli koperasi nelayan Samber-Binyeri dengan harga yang bagus dan menguntungkan nelayan," katanya.
Melalui wadah koperasi nelayan, menurut Trian, hingga saat ini sudah mendatangkan keuntungan sekitar Rp8 juta.
"Ya ke depan secara perlahan tapi pasti pendapatan nelayan Kalamo dapat meningkat seiring dengan adanya perusahaan ikan yang bekerja sama dengan koperasi membeli ikan tangkapan nelayan," sebut Trian.
Dengan hadirnya Kalamo di Kabupaten Biak Numfor, menurut Trian, diharapkan bisa menjadi percontohan bagi daerah lain yang tahun anggaran 2024 KKP memprogramkan membangun 10 Kalamo seluruh Indonesia.
Trian mengatakan, pihak KKP bersama Dinas Perikanan Biak telah mengoperasikan fasilitas perikanan di Kalamo Samber-Binyeri Biak.
"Kalamo Biak dibangun dengan sejumlah sarana prasarana perikanan seperti punya dok galangan kapal, cold storage, SPBU nelayan, gudang penyimpanan, sentra kuliner ikan serta pelabuhan perikanan dan fasilitas lainnya," katanya.
Salah satu nelayan OAP Meokbun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui KKP dan Pemkab Biak Numfor karena sudah membangun Kalamo Samber-Binyeri.
"Keberadaan Kalamo secara pasti telah meningkatkan penghasilan nelayan mencapai Rp1 jutaan/hari," katanya.
Kadis Perikanan Biak Effendi Igirisa mengaku, kehadiran Kalamo Samber-Binyeri dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi nelayan OAP.
"Hasil tangkapan nelayan ikan tuna di Kalamo Samber-Binyeri langsung dibeli perusahaan perikanan Nusantara melalui kerja sama dengan koperasi nelayan," ujar Effendi.
Ia mengatakan, rencana operasional Kalamo Samber-Binyeri Biak akan dikunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Senin (3/6) tetapi batal karena masalah teknis transportasi tujuan Biak.
Hingga,Senin (3/6) pukul 17.30 WIT silaturahim tim KKP dipimpin Sekretaris Dirjen Perikanan Tangkap Trian Yunanda dan Kadis Perikanan Provinsi Papua Iman Djuniawal.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024