Pemerintah Provinsi Papua Barat mengkaji penghitungan bonus bagi para atlet yang berhasil meraih prestasi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere di Manokwari, Senin, mengatakan pemberian bonus atlet berprestasi harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran dari pemerintah daerah.

Besaran bonus tersebut juga nantinya dikonsultasikan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Barat dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

"Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Papua Barat berikan telaah teknis soal besaran bonus yang rasional," kata Ali Baham.

Menurut dia penghitungan bonus bagi atlet yang berprestasi di PON XXI mengacu pada kemampuan APBD Papua Barat, klasifikasi event, dan peraturan perundang-undangan.

Metode tersebut juga dipergunakan untuk menghitung ulang bonus atlet berprestasi saat mengikuti PON XX Papua setelah Papua Barat dimekarkan menjadi dua provinsi yakni Papua Barat Daya.

"Dikaji secara komprehensif mengingat Papua Barat sudah dimekarkan, dan tentunya mengacu ke regulasi karena akan dipertanggungjawabkan," jelas Ali Baham.

Dia menilai bahwa penyelenggaraan event olahraga bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan manusia, memacu prestasi atlet, dan menanamkan nilai moral dengan menjunjung tinggi sportivitas.

Setiap pelaksanaan ajang olahraga tingkat nasional berdampak positif terhadap persatuan dan kesatuan bangsa karena diikuti oleh para atlet dari Sabang sampai Merauke.

"PON bukan hanya ajang kompetisi olahraga semata melainkan sebagai wadah merayakan keberagaman dan memperkuat semangat persaudaraan," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Ali Baham menyerahkan bantuan dana hibah Rp50 miliar untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Barat dalam mengikuti PON XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024