Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) menanam sejumlah pohon endemik Papua dalam rangka pencanangan arboretum mini sebagai upaya mengantisipasi pemanasan iklim di wilayah itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan (DLHKP) Julian Kelly Kambu di Sorong, Kamis, menjelaskan alasan menghadirkan arboretum karena situasi dan kondisi alam saat ini bukan lagi panas tetapi sudah masuk kategori mendidih.

"Ini salah satu upaya mencegah dan menurunkan pemanasan global," ujarnya

Karena, menurut dia, sesuai dengan penyataan dari Sekjen PBB bahwa bumi ini tidak panas lagi tetapi sudah mendidih dengan kenaikan temperatur suhu bumi mencapai 1,2 derajat celcius.

"Suhu bumi 1,2 derajat celcius saja di Pegunungan Kartens Salju Abadi di Timika sudah mencair dan jika tidak diatasi maka itu akan punah, karena itu salju abadi satu-satunya di Kawasan Asia Pasifik," ujarnya.

Berdasarkan komitmen Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad, kata dia, akan mengedepankan pembangunan berkelanjutan dengan ramah lingkungan.

Oleh sebab itu, salah satu hal konkret yang telah dilakukan dalam upaya mendukung komitmen pembangunan berkelanjutan adalah membuat dokumen kajian lingkungan hidup strategis di dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

"Itu sedang dilakukan verifikasi di Kementerian Lingkungan Hidup untuk selanjutnya dibawa ke Bangda Kemendagri untuk kemudian dikembalikan kepada daerah sehingga ditetapkan menjadi peraturan gubernur (Pergub)," ujarnya.

Artinya, semua perencanaan kegiatan pembangunan diakomodasi di dalam kajian lingkungan hidup strategis dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Kami ingin agar dalam setiap perencanaan dan konsep pembangunan itu berkelanjutan harus ramah lingkungan,” harapnya.

Dia menjelaskan, pencanangan arboretum atau hutan mini ini pun dalam rangka menyongsong hari Rimbawan ke-41 tahun pada 16 Maret 2024. Arboretum sendiri rencananya di kawasan pembangunan Kantor Gubernur Papua Barat Daya yang berlokasi di Kilometer 16 Kota Sorong.

“Jadi pencanangan yang kita lakukan dengan melakukan penanaman bibit pohon di kompleks perkantoran,” kata.

Sebab, menurut dia, kompleks perkantoran juga perlu mendapat sentuhan penghijauan agar terlihat sejuk dan asri sehingga para ASN pun lebih bersemangat dalam bekerja.

“Ini ada beberapa jenis tanaman yang kita tanam seperti, matoa, merbau, ketapang, pucuk merah dan beberapa tanaman endemik papua semoga bermanfaat untuk lingkungan perkantoran,” bebernya.

Dalam rangka menyongsong hari Ribawan Tahun 2024 di Papua Barat Daya, Dinas Lingkungan Hidup juga melakukan beberapa kegiatan selain penghijauan yakni pembersihan sampah di beberapa kawasan di Kota Sorong.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Jhoni Way saat pencanangan Arboretum mengapresiasi Dinas Lingkungan Hidup yang telah menyiapkan program tersebut.

“Pada intinya kami sangat mengapresiasi dan mendukung terutama penanaman bibit pohon ini karena akan menghijaukan lingkungan,” ujarnya.

Menurut dia, penghijauan memang harus digaungkan terus agar masyarakat juga bisa dilibatkan guna masa depan anak cucu nanti.

“Ini untuk kepentingan kita semua. Jadi mulai sekarang kita harus menanam pohon dan menjaga hutan,” cakapnya.*

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024