Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Herwyn J. H. Malonda mengatakan bahwa pihaknya masih mencari seorang panitia pengawas pemilu distrik yang hilang di Papua Tengah.
Herwyn mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 11 Februari lalu.
"Kita berharap ditemukan panwas distrik yang satu orang, yang masih dicari, karena dia hilang di sela-sela melaksanakan tugas," kata Herwyn di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Herwyn berharap proses rekapitulasi dan tahapan pemilu lainnya dapat berjalan dengan baik.
"Karena rekapitulasi itu juga cukup berat pelaksanannya. Bukan cuma sekadar tenaga yang dikerahkan, dikeluarkan, tetapi secara psikologis menghadapi persoalan-persoalan yang ada butuh tenaga ekstra, butuh psikis yang kuat, supaya nantinya bisa melewati semuanya ini," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia berharap agar tidak ada lagi musibah yang menimpa jajaran penyelenggara pemilu, terutama hingga proses rekapitulasi selesai pada 20 Maret 2024.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi musibah yang dialami oleh seluruh jajaran penyelenggara pemilu, dan terutama kami berharap jajaran kami, pengawas pemilu bisa dikuatkan menghadapi tugas-tugas yang berat pada saat ini," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyebut sempat ada laporan panitia pengawas pemilu hilang di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
"Sampai sekarang lagi dicari. Panwas kecamatan di Kabupaten Mimika belum ketahuan semenjak dua hari yang lalu menghilang di hutan katanya. Sekarang lagi dicari oleh tim SAR, dan juga oleh Bawaslu dan kepolisian setempat," ujar Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (23/2).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bawaslu RI masih cari panwas distrik yang hilang di Papua Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Herwyn mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 11 Februari lalu.
"Kita berharap ditemukan panwas distrik yang satu orang, yang masih dicari, karena dia hilang di sela-sela melaksanakan tugas," kata Herwyn di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Herwyn berharap proses rekapitulasi dan tahapan pemilu lainnya dapat berjalan dengan baik.
"Karena rekapitulasi itu juga cukup berat pelaksanannya. Bukan cuma sekadar tenaga yang dikerahkan, dikeluarkan, tetapi secara psikologis menghadapi persoalan-persoalan yang ada butuh tenaga ekstra, butuh psikis yang kuat, supaya nantinya bisa melewati semuanya ini," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia berharap agar tidak ada lagi musibah yang menimpa jajaran penyelenggara pemilu, terutama hingga proses rekapitulasi selesai pada 20 Maret 2024.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi musibah yang dialami oleh seluruh jajaran penyelenggara pemilu, dan terutama kami berharap jajaran kami, pengawas pemilu bisa dikuatkan menghadapi tugas-tugas yang berat pada saat ini," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyebut sempat ada laporan panitia pengawas pemilu hilang di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
"Sampai sekarang lagi dicari. Panwas kecamatan di Kabupaten Mimika belum ketahuan semenjak dua hari yang lalu menghilang di hutan katanya. Sekarang lagi dicari oleh tim SAR, dan juga oleh Bawaslu dan kepolisian setempat," ujar Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (23/2).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bawaslu RI masih cari panwas distrik yang hilang di Papua Tengah
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024