Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat perekonomian provinsi setempat pada tahun 2023 mengalami pertumbuhan 3,91 persen secara kumulatif (c-to-c) dan lebih tinggi dari capaian tahun 2022 yaitu 2,01 persen (c-to-c).

Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Senin, mengatakan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2023 sebanyak Rp61,57 triliun, dan PDRB atas dasar harga konstan Rp40,95 triliun.

"Capaian ini menggambarkan adanya penguatan dan perbaikan kinerja perekonomian dibandingkan tahun 2022," kata Merry.

Ia menjelaskan kinerja lapangan usaha industri pengolahan memberikan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Papua Barat tahun 2023 dengan sumber pertumbuhan mencapai 2,83 persen (c-to-c).

Kondisi tersebut juga ditopang oleh peningkatan aktivitas produksi lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,92 persen (c-to-c).

"Sumber pertumbuhan tertinggi disumbang oleh lapangan usaha industri pengolahan," ucap dia.

Ia menerangkan bahwa selama tahun 2023 sebagian besar lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif yaitu jas keuangan dan asuransi 10,54 persen, industri pengolahan 9,16 persen, akomodasi dan makan minum 7,67 persen.

Kemudian, jasa perusahaan 6,51 persen, perdagangan 6,45 persen, administrasi pemerintah 5,80 persen, pertambangan dan penggalian 4,83 persen, real estate 3,87 persen, transportasi 3,55 persen, dan lapangan usaha lainnya.

"Lapangan usaha yang terkontraksi hanya konstruksi 11,07 persen disebabkan proyek pembangunan train 3 LNG Tangguh sudah rampung, dan pertanian terkontraksi 0,96 persen," tutur Merry.

Dari sisi pengeluaran, kata Merry, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 28,13 persen disusul konsumsi pemerintah 12,87 persen, konsumsi LNPRT 9,38 persen, dan konsumsi rumah tangga 2,72 persen.

Peningkatan kinerja ekspor Papua Barat dipengaruhi tingginya permintaan domestik maupun luar negeri terhadap komoditas barang dan jasa yang turut meningkatkan perekonomian.

"Sumber pertumbuhan menurut komponen pengeluaran disumbang oleh ekspor barang dan jasa 17,40 persen (c-to-c)," kata Merry.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024