Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan perekonomian Provinsi Papua Barat Daya pada 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 3,6 persen secara kumulatif (c-to-c) jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Jumat, mengatakan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Papua Barat Daya ditopang oleh perbaikan kinerja seluruh lapangan usaha.
PDRB Papua Barat Daya atas dasar harga berlaku tahun 2024 meningkat menjadi Rp37,04 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan tercatat sebanyak Rp24,87 triliun.
"Capaian tersebut mencerminkan adanya perbaikan kinerja perekonomian Papua Barat Daya dari tahun sebelumnya," kata Merry.
Ia menjelaskan tiga lapangan usaha penggerak perekonomian Papua Barat Daya mengalami pertumbuhan positif, yaitu industri pengolahan 4,63 persen (c-to-c), konstruksi 2,06 persen (c-to-c), dan perdagangan 6,65 persen (c-to-c).
Industri pengolahan memberikan andil sebesar 17,74 persen terhadap PDRB Papua Barat Daya, kemudian jasa konstruksi dengan andil 14,43 persen, dan lapangan usaha perdagangan menyumbang 14,03 persen.
"Selama tahun 2024, penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yakni 7,82 persen (c-to-c)," jelas Merry.
Dari sisi pengeluaran, kata dia, perekonomian Papua Barat Daya ditopang oleh komponen ekspor barang jasa dengan andil 49,97 persen, dan komponen konsumsi rumah tangga dengan andil 47,30 persen.
Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada periode 2024, yaitu konsumsi lembaga non-profit (LNPRT) 13,08 persen (c-to-c) diikuti konsumsi rumah tangga 4,63 persen (c-to-c).
"Secara tahunan, ekonomi Papua Barat Daya triwulan IV tahun 2024 tumbuh 2,59 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2023 ," ujar Merry.
BPS: Perekonomian Papua Barat Daya 2024 tumbuh 3,6 persen
Jumat, 7 Februari 2025 20:44 WIB

Kepala BPS Provinsi Papua Barat Merry saat ditemui awak media di Manokwari, Papua Barat, Jumat (7/2/2025). ANTARA/Fransiskus Salu Weking