Pemerintah Kabupaten Manokwari mengharapkan dukungan penuh warga setempat terhadap program 'alih trace' atau pengalihan jalur jalan menuju Bandara Rendani yang akan dikerjakan dalam beberapa waktu ke depan.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Sabtu, menyebut program 'alih trace' jalan dan jembatan menuju Bandara Rendani itu merupakan program strategis Pemkab Manokwari yang telah mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami membutuhkan dukungan penuh terutama dari warga yang lahan rumahnya akan dilewati proyek ini. Mohon kerelaan warga untuk memberikan lahan-nya. Ini tentu akan menjadi berkat bagi seluruh masyarakat Kabupaten Manokwari," kata Hermus.
Orang nomor satu di Kabupaten Manokwari itu menyebut program tersebut nantinya akan mengubah wajah Manokwari menjadi lebih produktif lantaran akan meningkatkan layanan mobilitas penumpang, barang dan jasa.
"Pemerintah Pusat telah memberi dukungan dengan mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk proyek ini. Sangat disayangkan kalau ini tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat," ujarnya.
Ia berharap warga setempat mendukung program tersebut agar anggaran yang telah dialokasikan Kementerian PUPR tidak beralih ke daerah lain hanya karena tidak mendapatkan tanggapan positif warga.
"Apakah berkat ini ditolak masyarakat Manokwari lalu beralih ke daerah lain? Berkat ini harus kita terima karena akan menentukan berkat-berkat berikutnya melalui pemerintah," kata Hermus.
Pemkab Manokwari, katanya, siap memberikan ganti untung kepada warga yang lahan-nya terdampak program tersebut.
Pemberian ganti untung juga dilakukan Pemkab Manokwari untuk pembebasan lahan Pasar Inpres Sanggeng dan Ruang Terbuka Hijau Borarsi. Dengan begitu, warga terdampak program pemerintah tidak mengalami kerugian.
"Saya berharap ini dipahami masyarakat. Mari kita bangun kerja sama, kita berkolaborasi, bergotong-royong. Kita ingin Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat tidak tertinggal dalam semua aspek dan bisa maju seperti daerah lain di Indonesia," ujar Hermus.
Kementerian PUPR diketahui kini tengah mengerjakan desain arsitektur 'alih trace' jalan dan jembatan yang bakal melintasi pesisir laut atau garis pantai, tepatnya mulai dari samping Hotel Oriestom di kawasan Wosi menuju Bandara Rendani.
Proyek ini diperkirakan akan menelan anggaran miliaran rupiah, belum termasuk anggaran untuk pembebasan lahan warga terdampak.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Sabtu, menyebut program 'alih trace' jalan dan jembatan menuju Bandara Rendani itu merupakan program strategis Pemkab Manokwari yang telah mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami membutuhkan dukungan penuh terutama dari warga yang lahan rumahnya akan dilewati proyek ini. Mohon kerelaan warga untuk memberikan lahan-nya. Ini tentu akan menjadi berkat bagi seluruh masyarakat Kabupaten Manokwari," kata Hermus.
Orang nomor satu di Kabupaten Manokwari itu menyebut program tersebut nantinya akan mengubah wajah Manokwari menjadi lebih produktif lantaran akan meningkatkan layanan mobilitas penumpang, barang dan jasa.
"Pemerintah Pusat telah memberi dukungan dengan mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk proyek ini. Sangat disayangkan kalau ini tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat," ujarnya.
Ia berharap warga setempat mendukung program tersebut agar anggaran yang telah dialokasikan Kementerian PUPR tidak beralih ke daerah lain hanya karena tidak mendapatkan tanggapan positif warga.
"Apakah berkat ini ditolak masyarakat Manokwari lalu beralih ke daerah lain? Berkat ini harus kita terima karena akan menentukan berkat-berkat berikutnya melalui pemerintah," kata Hermus.
Pemkab Manokwari, katanya, siap memberikan ganti untung kepada warga yang lahan-nya terdampak program tersebut.
Pemberian ganti untung juga dilakukan Pemkab Manokwari untuk pembebasan lahan Pasar Inpres Sanggeng dan Ruang Terbuka Hijau Borarsi. Dengan begitu, warga terdampak program pemerintah tidak mengalami kerugian.
"Saya berharap ini dipahami masyarakat. Mari kita bangun kerja sama, kita berkolaborasi, bergotong-royong. Kita ingin Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat tidak tertinggal dalam semua aspek dan bisa maju seperti daerah lain di Indonesia," ujar Hermus.
Kementerian PUPR diketahui kini tengah mengerjakan desain arsitektur 'alih trace' jalan dan jembatan yang bakal melintasi pesisir laut atau garis pantai, tepatnya mulai dari samping Hotel Oriestom di kawasan Wosi menuju Bandara Rendani.
Proyek ini diperkirakan akan menelan anggaran miliaran rupiah, belum termasuk anggaran untuk pembebasan lahan warga terdampak.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024