Manokwari (ANTARA) - Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manokwari yaitu nomor urut 1 Bernard Boneftar-Eddy Waluyo (BERBUDI) dan nomor urut 2 Hermus Indou-Mugiyon (HERO) memaparkan strategi mereka dalam memajukan dunia pendidikan untuk mencapai Papua Cerdas.
Kedua paslon memaparkan strategi saat menjawab pertanyaan tim panelis dalam debat pertama Pilkada 2024 yang digelar KPU Manokwari di satu satu hotel di Manokwari, Selasa.
Calon Bupati Manokwari nomor urut 2 Hermus Indou yang mendapat kesempatan pertama menyatakan langkah untuk memajukan dunia pendidikan adalah dengan memberikan proteksi kepada penyelenggaraan pendidikan dengan regulasi atau peraturan daerah. Penyelenggaraan pendidikan harus dipastikan berdasarkan perda dan UU yang berlaku.
Langkah selanjutnya, pihaknya akan memetakan secara baik persoalan mendasar yang dihadapi seluruh masyarakat terkait penyelenggaraan pendidikan terutama masalah akses pendidikan.
"Untuk akses pendidikan ada sejumlah daerah yang telah dijangkau, tapi ada juga daerah atau kampung yang belum mendapat akses pendidikan," kata calon bupati petahana ini.
Ia mengatakan, perbaikan di dunia pendidikan dalam empat tahun masa kepemimpinan dirinya tidak maksimal karena pemerintahan berjalan dalam kondisi yang tidak normal.
Sejak dilantik tahun 2021, awal pemerintah langsung dihadapi dengan pandemi COVID-19 sehingga dirinya baru bisa menyelenggarakan pemerintahan efektif hanya di tahun 2022 dan 2023. Sedangkan tahun 2024 sudah masuk tahun politik.
Telah menjadi komitmen dirinya bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinannya ke depan akan memberikan kemajuan pada akses penyelenggaraan pendidikan di seluruh pelosok Manokwari.
"Kita akan pastikan infrastruktur sekolah akan dibenahi sehingga proses pembelajaran anak-anak kita berjalan baik. Kita juga akan terus memberikan beasiswa dan sekolah gratis bagi anak-anak di Manokwari," ujarnya.
Sedangkan paslon nomor urut 2 Bernard Boneftar menyatakan hal terpenting yang harus diperhatikan untuk memajukan dunia pendidikan adalah pemerintah daerah harus bisa memberikan perhatian dan kemudahan untuk penyelenggaraan pendidikan.
Untuk mencapai itu semua, langkah awal yang dilakukan adalah dengan mendata semua sekolah di Manokwari dan dipelajari berbagai kebutuhan baik kapasitas maupun sarana prasarana pendidikan yang tersedia.
Selain itu, anak murid juga harus didata untuk memastikan apakah mereka dari keluarga mampu atau dari keluarga tidak mampu.
Begitu juga dengan tenaga guru harus didata agar pemerintah mempunyai gambaran sejauh mana sumber daya tenaga tenaga guru untuk transfer pengetahuan pada anak didik.
Dengan kepemimpinannya kelak, pemerintah akan memberikan kemudahan tidak hanya bagi akses pendidikan tapi juga pada biaya pendidikan sehingga memudahkan anak-anak Manokwari dapat bersekolah.
"Kebijakan daerah akan menyesuaikan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. Jika ada kebijakan yang belum dilakukan pemerintah pusat dan provinsi maka akan ditanggulangi pemerintah kabupaten dengan program Manokwari Cerdas yang mencakup pemberian beasiswa dan beberapa akses lain untuk mempermudah pendidikan di Manokwari," ujarnya.