Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw bersama Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, dan para petani melakukan panen raya padi biofortifikasi varietas inpari nutrizinc seluas 100 hektare.

"Hari ini kita panen perdana padi nutrizinc yang ditanam di lahan percontohan," kata Paulus Waterpauw di Teluk Bintuni, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa padi inpari nutrizinc berbeda dari jenis padi lainnya karena memiliki kandungan gizi tinggi yakni 34 persen.

Varietas padi tersebut sangat relevan dengan upaya pemerintah daerah mengatasi masalah stunting atau balita gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis.

"Padi ini punya keunggulan sendiri, dan akan digunakan untuk penanganan stunting," jelas Paulus Waterpauw.

Setelah panen perdana pada lahan percontohan, kata dia, petani di Teluk Bintuni akan melakukan budidaya varietas padi nutrizinc secara mandiri pada areal persawahan masing-masing.

Pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam waktu dekat segera memperbaiki sistem irigasi bagi petani, sehingga produktivitas pertanian semakin meningkat.

"Ke depannya, saya mengharapkan Teluk Bintuni bisa jadi salah satu daerah lumbung padi di Papua Barat," tutur Paulus Waterpauw.

Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengapresiasi kehadiran Penjabat Gubernur Papua Barat dalam acara panen raya perdana padi nutrizinc.

Pemerintah kabupaten berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pertanian melalui penggunaan sarana prasarana modern dan kemampuan petani dalam mengolah lahan pertanian.

"Mulai dari saya hingga pimpinan OPD, nantinya rutin ke lapangan supaya bisa mengetahui kebutuhan petani," ucap Petrus Kasihiw.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada empat kabupaten di Papua Barat yang menjadi daerah produksi padi yaitu Manokwari dengan luasan 1.118 hektare, Manokwari Selatan 226,31 hektare, Teluk Wondama 15,24 hektare, dan Teluk Bintuni 8,52 hektare.

Selama periode Februari hingga April 2023, produksi padi Manokwari sebanyak 4.028,67 ton gabah kering giling (GKG), Manokwari Selatan 881,26 ton GKG, Teluk Wondama 53,73 ton GKG, dan Teluk Bintuni 26,83 ton GKG.

Gabah kering giling tersebut jika dikonversi menjadi beras, maka produksi beras Manokwari pada Februari-April 2023 mencapai 2.420,63 ton, Manokwari Selatan 529,51 ton, Teluk Wondama 32,28 ton, dan Teluk Bintuni 16,12 ton.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023