Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menyebut 35 dari 80 anak asuh stunting atau tubuh kerdil akibat kurang gizi di Kabupaten Manokwari Selatan, telah dinyatakan sembuh.

Koordinator Wilayah Penangan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Pemprov Papua Barat Bachri Yasin di Manokwari, Senin, mengatakan penerapan program bapa asuh mendorong percepatan penanganan intervensi stunting pada setiap kabupaten di provinsi tersebut.

"Sampai dengan 30 September 2023, sudah ada 35 anak asuh stunting yang sembuh," kata Bachri Yasin.

Ia menjelaskan bahwa anak asuh stunting yang sembuh merupakan anak asuh dari Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw sepuluh anak dan 15 anak asuh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup pemerintah provinsi.

Program intervensi seperti pemberian makanan tambahan bergizi, serta pengukuran tinggi dan berat badan terhadap puluhan anak itu tetap dilakukan meski telah dinyatakan sembuh.

"Jadi sudah 43 persen anak asuh yang berhasil keluar dari status stunting," ujar dia. 

Ia menerangkan total 80 anak asuh stunting di Manokwari Selatan terdiri dari 20 anak asuh stunting gubernur, dan 60 anak asuh dari enam pimpinan OPD lingkup pemerintah provinsi.  

Pemerintah provinsi menargetkan penurunan prevalensi stunting di Manokwari Selatan hingga akhir tahun 2023 sebesar 70 persen, sehingga program intervensi terus dimaksimalkan.

"Kita ketahui bersama bahwa prevalensi stunting Manokwari Selatan 32 persen dan sudah turun menjadi 14 persen," jelas Bachri.

Menurut dia sinergi kolaborasi pemerintah provinsi dan kabupaten yang ditopang oleh para mitra, memberikan dampak signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan program intervensi stunting.

Misalnya pemberian makanan tambahan bergizi dan susu yang dilakukan secara rutin, akan memperbaiki status gizi dari balita maupun ibu hamil.

"Program pendampingan bagi ibu hamil setelah 1.000 hari pertama melahirkan itu paling penting," ucap Bachri Yasin.

Ia menuturkan bahwa validasi data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM) pada setiap kabupaten di Papua Barat menjadi prioritas guna mengetahui jumlah anak stunting.

Capaian data E-PPGM juga sangat bergantung terhadap peran aktif ibu hamil dan ibu menyusui memeriksa kesehatan secara rutin melalui fasilitas kesehatan di masing-masing daerah.

"Setiap kali Posyandu datanya langsung diinput ke E-PPGM, sehingga data selalu fluktuatif dan itu normal. Kami sudah lakukan rapat bersama Pemkab Manokwari Selatan," ujar dia.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023