Pemkab Mansel terapkan pola orang tua asuh untuk intervensi stunting

Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan di Provinsi Papua Barat menerapkan pola orang tua asuh dalam pelaksanaan intervensi penanganan stunting pada anak.

Bupati Manokwari Selatan Markus Waran menyampaikan bahwa dalam hal ini pejabat pemerintah kabupaten menjadi orang tua asuh bagi anak yang mengalami stunting.

"Untuk intervensi, pejabat-pejabat eselon II diharuskan mengasuh dua anak stunting, sekda menangani empat anak, wakil bupati menangani lima anak, dan saya sebagai bupati mengasuh enam anak," kata Markus di Manokwari, Kamis.

"Saya mengasuh enam anak yang ada di Distrik Oransbari, Ransiki, Momi Waren, Tahota, Dataran Isim, dan Neney. Jadi anak-anaknya tersebar," ia menambahkan.

Dia mengatakan bahwa saat ini ada 97 anak yang mengalami stunting di wilayah Kabupaten Manokwari Selatan.

Pejabat pemerintah daerah yang menjadi orang tua asuh, dia mengatakan, akan memberikan makanan tambahan untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting.

Menurut dia, bantuan makanan tambahan dari orang tua asuh akan disampaikan kepada anak-anak yang mengalami stunting oleh kader PKK dan posyandu di tiap distrik.

Dia mengemukakan bahwa upaya penanganan anak stunting di wilayah Kabupaten Manokwari Selatan tidak mudah karena masih banyak warga yang hidup berpindah-pindah.

"Terkadang kita sudah siapkan petugas untuk memberi makanan tambahan ke mereka, tapi mereka berpindah-pindah tempat. Sehingga anak-anak yang sudah kita target, kadang tidak ada. Kemudian beberapa minggu kembali lagi di kampungnya," ia menjelaskan.

Oleh karena itu, Markus mengatakan, tim penggerak PKK tingkat kabupaten dan distrik berusaha merancang siasat untuk menjalankan program penanganan stunting.

"Mudah-mudahan anak-anak tersebut bisa dimonitor melalui beberapa posyandu dan beberapa organisasi kemasyarakatan yang ada," katanya.